Pahitnya Perayaan Idul Fitri di Malaysia, Siti Rohani Dua Kali Berpisah dari Ibunya yang Renta
Tahun ini merupakan kali kedua bagi banyak Muslim Malaysia menjalani Hari Raya Idul Fitri terpisah dari keluarga
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
"Aku sangat merindukannya," jelas Siti Rohani, sambil menahan air matanya.
Bahkan perayaan kali ini terasa lebih buruk baginya, karena ia juga harus berpisah dengan salah satu putrinya yang bekerja sebagai guru musik di Johor.
Ia pun menjelaskan kebiasaannya saat menyambut Hari Raya, satu diantaranya adalah tradisi memasak hidangan favorit suaminya berdasar pada resep yang diturunkan dari almarhum ibu mertuanya.
"Rutinitas kami sebelum Hari Raya adalah kumpul-kumpul beberapa hari sebelumnya untuk membuat sambal godok. Ini adalah resep almarhum ibu mertua saya dan hidangan Raya favorit suami saya yang akan selalu kami 'bawa' di hari pertama Raya," tegas Siti Rohani.
Namun karena kali ini pemerintah Malaysia kembali memberikan batasan bagi keluarganya untuk tidak bepergian, dirinya pun merasa kurang semangat dalam menyambut momen penting ini.
"Tahun ini saat saya membuatnya, saya tidak bisa menahan diri untuk tidak menangis. Raya seharusnya diisi dengan kebersamaan dengan keluarga anda, menghabiskan waktu bersama mereka dan tertawa bersama mereka, kami sama sekali tidak semangat melakukannya tahun ini," pungkas Siti Rohani.