Lansia di Jepang Meninggal Dunia Beberapa Hari Setelah Disuntik Vaksin Pfizer
Ini adalah kasus kematian kedua di Prefektur Nagasaki, di mana diduga ada reaksi samping dari vaksin tersebut.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang lansia wanita berusia 60 tahun meninggal dunia beberapa hari setelah divaksinasi Pfizer.
"Seorang wanita usia 60 tahunan meninggal beberapa hari setelah divaksinasi," papar Katsumi Nakata, Direktur Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Prefektur Nagasaki, Rabu (13/5/2021).
Nakata meminta semua yang ingin divaksinasi konsultasi dulu dan menginformasikan riwayat kesehatannya kepada dokter yang bersangkutan.
"Saya pikir informasi terpenting adalah penyakit yang mendasari dan reaksi yang Anda khawatirkan saat menerima vaksin di masa lalu. Jika Anda memilikinya, tolong konsultasikan dengan dokter Anda sebelum membuat keputusan," tambahnya.
Prefektur Nagasaki mengumumkan pada tanggal 13 Mei kemarin bahwa seorang wanita berusia 60-an yang menerima vaksinasi prioritas dengan vaksin Pfizer meninggal setelah beberapa hari divaksinasi.
Ini adalah kasus kematian kedua di Prefektur Nagasaki, di mana diduga ada reaksi samping dari vaksin tersebut.
Baca juga: Uang di Brankas Kebun Binatang Nagoya Jepang Hilang 15 Juta Yen
Seorang wanita berusia 60-an yang bekerja di sebuah institusi medis di Prefektur Nagasaki menerima vaksin Pfizer pertama pada akhir April dan meninggal beberapa hari kemudian pada awal Mei.
Penyebab kematiannya adalah pecahnya aneurisma arteri basilar dan perdarahan subaraknoid, dan hubungan kausal dengan vaksin itu "tak ternilai harganya".
Wanita tersebut tidak memiliki penyakit yang mendasarinya, dan ada hari-hari ketika dia bekerja antara hari vaksinasi dan hari kematiannya, tetapi tidak ada laporan tentang kondisi fisik yang buruk dan tidak ada gejala reaksi samping yang dicurigai.
Mulai saat ini, para ahli nasional akan mengevaluasi hubungan kausal dengan vaksinasi.
Ini adalah kasus kematian kedua yang diduga karena reaksi samping akibat vaksinasi prioritas staf medis di Prefektur Nagasaki, menyusul seorang wanita berusia 60-an yang meninggal karena pendarahan otak (kasus meninggal pertama setelah divaksinasi) sekitar 10 hari setelah vaksinasi pada bulan April 2021.
Baca juga: Pfizer dan BioNTech akan Donasikan Vaksin untuk Atlet Olimpiade Tokyo
Di Jepang, 39 kematian telah dilaporkan hingga 7 Mei 2021.
Pada tanggal 9 Mei, vaksinasi prioritas tenaga medis di Prefektur Nagasaki adalah 68,7 persen (43.855 orang) untuk vaksinasi pertama dan 31,2 persen (19.929 orang) untuk vaksinasi kedua, 131 orang.
Ada yang memiliki gejala dugaan reaksi samping seperti seperti mual, demam, dan penurunan kesadaran.
Pemerintah mengadakan Kelompok Kajian Reaksi Merugikan Vaksin pada tanggal 12 Mei, yang menyatakan bahwa "saat ini hubungan kausal dengan vaksin tidak dapat dievaluasi dan tidak perlu mengubah cara berpikir tentang vaksinasi" mengenai kematian setelah vaksinasi.
Sementara itu upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.