Singapura Berlakukan Lockdown Mulai Besok hingga 13 Juni 2021
Singapura saat ini telah mendeteksi 11 kluster aktif Covid-19 dan 46 kasus aktif negara saat ini terkait dengan Bandara kota Changi
Editor: Sanusi
Gejolak saat ini menjadi perhatian Singapura karena sebagian besar kasus baru diperoleh secara lokal dan beberapa di antaranya tidak dapat langsung dikaitkan dengan kasus lain. Penyebaran lokal tampaknya dipicu oleh kasus-kasus yang terkait dengan bandara negara kota itu.
Pengunjung bandara, pekerja, dan pengemudi taksi semuanya telah dikaitkan dengan wabah baru-baru ini. Hal itu menunjukkan bahwa infeksi tersebut mungkin telah melanggar prosedur karantina dan keselamatan Singapura yang ketat untuk pelancong yang datang serta staf bandara.
Beberapa ketentuan lockdown Singapura yang diatur di antaranya terkait pertemuan luar ruangan dibatasi hanya untuk dua orang (meskipun mereka berasal dari rumah yang sama) sementara rumah hanya dapat menerima dua pengunjung per hari.
Selain itu makan di restoran tidak lagi diizinkan, tetapi tempat makan dapat terus menawarkan makanan untuk dibawa pulang dan pesan antar. Pengusaha harus memastikan bahwa para stafnya dapat bekerja dari rumah.
Singapura Lockdown, Warganya Padati Supermarket, Terjadi Panic Buying
Terjadi panic buying di Singapura, seiring pemerintahnya mengumumkan pemberlakuan lockdown sebagai antisipasi melonjaknya kasus covid-19.
Warga Singapura memadati pusat belanja untuk membeli kebutuhan pokok.
Seperti dilaporkan Coconuts.co, dari sejumlah foto yang beredar di media sosial, tampak antrean panjang warga dengan troli berisi makanan, kertas toilet, dan kebutuhan pokok lainnya, di beberapa supermarket.
Menteri Perdagangan dan Perindustrian Chan Chun Sing mengimbau masyarakat untuk tenang dan tidak perlu panik.
Baca juga: Setelah Malaysia, Giliran Singapura Berlakukan Lockdown Ketat
Baca juga: Ditemukan Kluster Baru Covid-19, Singapura Tutup Terminal 3 Basement 2 Bandara Changi
"Meskipun tempat makan dan minum mungkin ditutup untuk layanan makan malam, pesan antar dan pengiriman masih diperbolehkan dan tidak perlu terburu-buru untuk membeli bahan makanan atau kebutuhan lainnya," tulis Chan online hari ini.
"Mari kita terus mengingat untuk hanya membeli apa yang kita butuhkan dan mencari yang lebih rentan di antara kita," lanjut Chan.
Baca juga: Randi Bachtiar sempat Didiagnosa Tumor, Suami Tasya Kamila sampai Konsultasi ke Dokter di Singapura
Sementara, CEO supermarket Fairprice Seah Kian Peng Seah mengulangi kembali nasihatnya di tahun lalu.
“Jadi, mengulangi pesan kami sebelumnya, tidak perlu terburu-buru membeli apa pun yang Anda butuhkan. Toko kami akan selalu buka. Lebih penting lagi berhati-hatilah dan tetap aman,"kata Seah.
Dari catatan di jaringan supermarketnya, lalu lintas angka pembelian cukupl besar di toko fisik dan online mereka sejak siang hari.