Fadli Zon: Agresi Brutal Israel Terhadap Palestina Harus Dihentikan
Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI mengutuk keras pengusiran warga Palestina di Yerusalem Timur.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang Idul Fitri 1442 Hijriah, Israel kembali melancarkan provokasi dan serangan pada warga Palestina termasuk mereka yang sedang menunaikan ibadah tarawih.
Israel mendorong penggusuran paksa warga Palestina yang bermukim di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur.
Provokasi tersebut telah menyulut reaksi keras dari warga Palestina. Namun Israel memperluas serangan udara ke Jalur Gaza.
Hingga Sabtu, 15 Mei 2021, tercatat 139 warga Palestina tewas termasuk 36 anak-anak akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza.
Menyikapi situasi yang semakin kacau itu, Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI sebagai Alat Kelengkapan Dewan (AKD) yang berfokus kepada diplomasi DPR (parlemen), mengutuk keras pengusiran warga Palestina di Yerusalem Timur.
"Tindakan itu adalah tindakan brutal yang tak dapat dibiarkan. Karenanya kami mendesak DK PBB untuk mengambil langkah nyata terhadap pelanggaran yang terus berulang dilakukan Israel termasuk memberikan sanksi internasional; mengecam meluasnya ketegangan dan kekerasan khususnya di Jalur Gaza yang menyebabkan seratusan korban jiwa warga sipil Palestina yang tak berdosa; berusaha semaksimal mungkin di semua lini mendukung Palestina termasuk di Committee on the Exercise of the Inalienable Rights of the Palestina," ujar Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon, kepada wartawan, Minggu (16/5/2021).
Baca juga: Detik-detik Penghancuran Kantor Media di Jalur Gaza, Israel Hanya Beri Waktu Sejam Evakuasi
Dia juga mengusulkan agar OKI dan GNB dapat segera melakukan pertemuan khusus untuk membahas situasi terkini terkait tindakan brutal Israel terhadap Palestina; meminta negara-negara Arab dan Islam memutuskan hubungan diplomatik atau perdagangan dengan Israel.
Kemudian menyerukan negara-negara Islam untuk membentuk front bersama melawan proyek normalisasi dengan Zionis; menyerukan kepada PBB dan OKI agar membentuk badan khusus rehabilitasi dan recovery Gaza dan Tepi Barat yang dibombardir Israel.
Kemudian mendesak agenda kemerdekaan bangsa Palestina harus segera dibicarakan di meja diplomasi internasional sesegera mungkin secara adil, terbuka, dan menjunjung tinggi nilai kesetaraan dan kemanusiaan; hingga konsisten berjuang bersama Palestina hingga misi Palestina Merdeka terwujud.
Di sisi lain, Fadli mengapresiasi dan mendukung penuh pertemuan darurat yang digelar DK PBB dan OKI pada hari ini.
Politikus Gerindra itu sangat mengharapkan pertemuan tersebut dapat menghasilkan keputusan konkrit terutama untuk menyelamatkan nyawa warga Palestina dan menghidupkan kembali proses negoisasi.
Baca juga: Cerita Warga Gaza di Tengah Serangan Israel: Melewati Setiap Malam dengan Rasa Takut
Meski demikian, Fadli menilai kegagalan DK PBB dalam mengambil tindakan tegas terhadap Israel dapat menggerus kredibiltas institusi global antarpemerintah tersebut.
"Terkait hal itu, terdapat urgensi mendesak untuk memperkuat peran PBB termasuk agar PBB lebih demokratis dan independen serta berwibawa," jelasnya.