Tingkat Penggunaan Tempat Tidur Pasien Covid-19 di 20 Prefektur Jepang Melebihi 50 Persen
Per 11 Mei 2021, Osaka dan Ishikawa telah meningkat menjadi 82 persen untuk kepadatan tempat tidur, artinya tempat tidur yang kosong hanya 18 persen.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang mencatat tingkat penggunaan tempat tidur pada tanggal 11 Mei 2021 adalah "50 persen atau lebih" di 20 prefektur karena penyebaran infeksi virus corona.
Angka 50 persen sesuai standar pemerintah Jepang berarti Level 4 cukup parah.
Apabila ketersediaan tempat tidur hanya 50 persen atau kurang, masuk Level 4. Terparah adalah Level 5. Pemerintah berusaha menurunkan infeksi corona ke Level 2.
"Akibat penyebaran virus mutan yang sangat menular dan mudah menjadi parah, jumlahnya meningkat tajam dari 6 prefektur sebulan yang lalu. Tekanan medis juga terjadi di daerah pedesaan dan berbagai prefektur di Jepang," ungkap sumber Tribunnews.com, Sabtu (15/5/2021).
Angka penggunaan tempat tidur yang menunjukkan persentase tempat tidur yang dijamin oleh prefektur yang digunakan pasien (rawat inap) merupakan salah satu dari “6 indikator” yang ditetapkan oleh pemerintah untuk menganalisis status infeksi.
Kementerian memperbaruinya seminggu sekali.
Per 11 Mei 2021, Osaka dan Ishikawa telah meningkat menjadi 82 persen untuk kepadatan tempat tidur, artinya tempat tidur yang kosong hanya 18 persen.
Baca juga: Kasus Penipuan terkait Pendaftaran Vaksinasi Covid-19 Mulai Marak di Jepang
Lima prefektur, termasuk Okayama, di mana deklarasi darurat dikeluarkan dari tanggal 16 Mei 2021 berada dalam kisaran 70 persen, dan 13 prefektur berada dalam kisaran 50 - 60 persen.
Per 13 April 2021, sebulan yang lalu, lebih dari 50 persen hanya ada di 6 prefektur: Osaka, Hyogo, Nara, Wakayama, Tokushima, dan Okinawa.
Saat itu, jumlah orang yang baru tertular di Jepang sekitar 4.000 per hari.
Tetapi setelah itu, jumlah orang yang terinfeksi meningkat terutama di perkotaan, dan pada bulan Mei, jumlah orang yang terinfeksi melebihi 7.000 per hari dan terus meningkat.
Terutama pada menjelang tanggal 11 Mei 2021, sesaknya tempat tidur menjadi lebih serius, dan di Hiroshima, di mana keadaan darurat diumumkan, meningkat sekitar 20 persen dari minggu sebelumnya (ke-4) menjadi 57 persen.
Prefektur Kagoshima, Nagasaki, dan Fukushima juga telah memburuk lebih dari 20 persen.