Unjuk Rasa di Depan Kantor Kedutaan Israel, Warga London Kecam Serangan Brutal Terhadap Palestina
Aksi bela Palestina oleh warga Kota London diawali dengan melakukan long march dengan rute melewati High Park menuju ke kantor kedutaan besar Israel.
Editor: Willem Jonata
Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Ratusan ribu warga Kota London turun ke jalan. Mereka berunjuk rasa di depan kantor kedutaan besar Israel di London, Inggris, Sabtu (15/5/2021).
Beberapa di antaranya membawa spanduk dan poster bertuliskan 'Free Palestine,' 'Stop Bombing Gaza,' dan banyak kecaman lainnya.
Sembari mengibarkan bendera Palestina, mereka menyerukan kecaman atas serangan brutal Israel terhadap Palestina enam hari terakhir.
Wahyu Hansudi, warga negara Indonesia (WNI) yang ikut dalam kegiatan tersebut mengungkapkan, ratusan ribu warga Kota London menggelar aksi bela Palestina.
Baca juga: Serangan Udara Israel Hancurkan Gedung 11 Lantai, Kantor Media Internasional di Gaza
Baca juga: Cerita Korban Serangan Israel di Jalur Gaza, Anak-anak Teriak dan Menangis, Momen Itu Mengerikan
Setidaknya ada 150 ribu warga Kota London bergabung dalam unjuk rasa tersebut.
"Diperkirakan jumlah massa hari ini kurang lebih 150 ribuan yang join demo hari ini," tutur Wahyu kepada Tribunnews.com melalui saluran WhatsApp, Minggu (16/5/2021) dini hari.
Aksi bela Palestina oleh warga Kota London diawali dengan melakukan long march dengan rute melewati High Park menuju ke kantor kedutaan besar Israel.
Menurut Wahyu, aksi Bela Palestina ini dimulai pada pukul 12.00 waktu Inggris.
Yang menjadi tuntutan dalam aksi ini yaitu protes terhadap kekerasan serta pendudukan Israel terhadap sejumlah wilayah Palestina.
"Dalam aksi demo ini tuntutannya penghentian kekerasan Israel, zionis yang ada di Masjid Al Aqsha kemarin terhadap rakyat Palestina. Intinya mengutuk kekerasan yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina selama ini," papar Wahyu.
Wahyu mengungkapkan, pemantik aksi Bela Palestina oleh 150 ribu warga Kota London yaitu serangan tentara Israel ke Masjid Al Aqsha, Yerusalem, beberapa waktu lalu.
"Itu adalah aksi kekerasan terhadap kemanusiaan, jadi sama sekali tidak dibenarkan," ujar Wahyu.
"Apalagi kemarin juga mereka sampai masuk ke dalam Masjid Al Aqsha kemudian menyerbu orang yang sedang salat. Itu benar-benar perbuatan yang biadab dan di luar perikemanusiaan," pungkas dia.