Indonesia Diminta Inisiasi Kirim Pasukan Penjaga Perdamaian ke Palestina
Din mengutuk keras tindakan brutal Tentara Zionis Israel tersebut yang disebutnya sebagai pelanggaran HAM berat
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Prakarsa Persahabatan Indonesia-Palestina (PPIP) Din Syamsuddin meminta anggota Negara OKI bertindak dengan mengirim pasukan perdamaian terkait agresi Israel ke Palestina.
Din mengutuk keras tindakan brutal Tentara Zionis Israel tersebut yang disebutnya sebagai pelanggaran HAM berat, pelanggaran resolusi-resolusi PBB dan hukum internasional, serta bentuk terorisme nyata.
Din sebagai Ketua PPIP menyerukan PBB dan masyarakat internasional yang cinta damai dan keadilan untuk mengambil langkah-langkah nyata menghentikan kekejaman Tentara Zionis Israel tersebut dan mengenakan sanksi baik politik-militer, maupun ekonomi, yakni dengan memboikot produk-produk Israel dan pro Israel.
"Dan mendesak negara-negara Anggota Organisasi Kerja sama Islam, khususnya negara-negara Arab untuk menunjukkan solidaritas dan simpati nyata terhadap perjuangan Rakyat Palestina untuk memerdekakan diri," ujar Din melalui keterangannya, Senin (17/5/2021).
Baca juga: PKS Minta Pemerintah Desak PBB Terjunkan Pasukan Perdamaian ke Palestina
PPIP, ucap Din, mendesak Israel untuk meninggalkan wilayah Palestina atau Arab yang didudukinya secara ilegal. Dan meminta Negara-Negara Arab mengenyampingkan egoisme dan kepentingan terbatas mereka.
Din mengatakan, PPIP mengapresiasi sikap Pemerintah RI yang menunjukkan komitmen terhadap Palestina, dan mendorong agar Pemerintah RI lebih lanjut menggalang dukungan Negara-Negara Anggota OKI dan Gerakan Non Blok untuk mengirim Pasukan Penjaga Perdamaian ke Palestina guna menghalau agresi Tentara Zionis Israel.
"Kami menyerukan segenap umat beragama di Indonesia yang cinta damai, keadilan, dan kemanusiaan yang adil dan beradab untuk memberi dukungan/bantuan bagi Rakyat Palestina baik moril maupun materiil, dan doa semoga Allah Yang Maha Kuasa melindungi Rakyat Palestina dari segala marabahaya dan malapetaka," tutur Din.
Sebelumnya dikutip dari kantor berita Al Jazeera, ada 100 lebih korban jiwa di Gaza dan beberapa di antaranya adalah perempuan serta anak-anak.
"Ada 109 orang yang tewas, termasuk 28 anak-anak dan 11 perempuan. Jumlah korban luka-luka ada 580 sejak serangan diluncurkan pada Senin kemarin," ujar Kementerian Kesehatan di Gaza, Palestina, Jumat, 14 Mei 2021.