Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pakar Nilai Israel Hanya Mengenal Bahasa Kekerasan, Tak Peduli Segala Macam Diplomasi

Pakar politik Prof Salim Said menilai Israel hanya mengenal bahasa kekerasan sehingga tak pernah peduli dengan segala macam diplomasi

Penulis: Inza Maliana
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Pakar Nilai Israel Hanya Mengenal Bahasa Kekerasan, Tak Peduli Segala Macam Diplomasi
Yonathan SINDEL/POOL/AFP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato di Knesset (Parlemen Israel) di Yerusalem pada 22 Desember 2020. 

Kebrutalan Israel Serang Palestina

Seperti diketahui, seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Jalur Gaza, Muhammad Husein, memberi kesaksian terkini mengenai kondisi Palestina saat diserang militer Israel.

Husein menceritakan, serangan Israel pada Minggu (16/5/2021) malam merupakan serangan terbrutal selama satu minggu terakhir.

Menurut Husein, ratusan roket dari dua unit pesawat tempur Israel membombardir habis wilayah di Gaza.

"Tadi malam adalah malam terbrutal selama satu minggu terakhir."

"Ratusan roket dari pesawat tembur F-16 dan Su-35 dan tank-tank baja yang dikonsentrasikan di perbatasan, benar-benar memborbardir habis wilayah Gaza," kata Husein, dalam tayangan Youtube tvOne, Senin (17/5/2021).

Dari serangan tersebut, Husein menggambarkan ada sekitar tujuh rumah warga yang dihancurkan, termasuk para penghuni yang berada dalam rumah tersebut.

Seorang WNI menceritakan situasi perayaan Idul Fitri di Jalur Gaza, ungkap tak ada nuansa lebaran dan berubah menjadi seram.
Seorang WNI menceritakan situasi perayaan Idul Fitri di Jalur Gaza, ungkap tak ada nuansa lebaran dan berubah menjadi seram. (Tangkap layar Youtube tvOne)
Berita Rekomendasi

"Ada sekitar 7 rumah warga yang tadi malam di hancurleburkan sementara penghuninya masih di dalam."

"Jadi sampai detik ini kita bicara, masih dilakukan proses evakuasi terhadap para korban yang masih terjebak di reruntuhan," kata Husein.

Baca juga: Cerita Korban Serangan Israel di Jalur Gaza, Anak-anak Teriak dan Menangis, Momen Itu Mengerikan

Aktivis kemanusiaan Palestina ini mengatakan, Israel juga menargetkan menyerang jaringan infrastruktur di Jalur Gaza.

Menurutnya, target itu sengaja dilakukan untuk mempersulit proses evakuasi korban menggunakan ambulance.

"Tadi malam Israel menyerang infrastruktur, jaringan listrik, air dan internet, dan jalan-jalan raya benar-benar di porak-porandakan."

Asap tebal membubung dari Menara Jala saat dihancurkan dalam serangan udara Israel di kota Gaza yang dikendalikan oleh gerakan Hamas Palestina, pada 15 Mei 2021. Angkatan udara Israel menargetkan Menara Jala 13 lantai yang menampung media Al-Jazeera yang berbasis di Qatar dan kantor berita Associated Press.
Asap tebal membubung dari Menara Jala saat dihancurkan dalam serangan udara Israel di kota Gaza yang dikendalikan oleh gerakan Hamas Palestina, pada 15 Mei 2021. Angkatan udara Israel menargetkan Menara Jala 13 lantai yang menampung media Al-Jazeera yang berbasis di Qatar dan kantor berita Associated Press. (MAJDI FATHI / NurPhoto / NurPhoto via AFP)

"Jadi ada semacam usaha mempersulit akses ambulance untuk mengevakuasi korban," ujar Husein.

Dari informasi yang didapatkan, Husein mengatakan korban tewas di Palestina kembali bertambah hingga mencapai 191 jiwa, termasuk 52 di antaranya anak-anak dan 33 wanita.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas