PM Israel Tegaskan Pemboman di Jalur Gaza akan Terus Berlanjut dengan Kekuatan Penuh Meski Dikecam
Perdana Menteri Israel menegaskan pemboman mematikan di Jalur Gaza akan terus berlanjut, meskipun ada kecaman dunia internasional.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
Berbicara kepada CBS's Face the Nation, perdana menteri mengklaim bahwa gedung tersebut menampung "kantor intelijen untuk organisasi teroris Palestina (Hamas)" yang "merencanakan dan mengatur serangan teror terhadap warga sipil Israel".
Dia tidak menunjukkan bukti apa pun dari klaimnya tetapi mengatakan itu adalah "target yang sangat sah".
Ditanya apakah dia telah memberikan bukti kehadiran Hamas di gedung tersebut dalam panggilan telepon dengan Presiden AS Joe Biden, Netanyahu berkata, "Kami menyebarkannya melalui orang-orang intelijen kami."
"Kami menargetkan organisasi teroris yang menargetkan warga sipil kami dan bersembunyi di belakang mereka, menggunakan mereka sebagai perisai manusia," tambahnya.
Baca juga: Joe Biden Telepon PM Israel Netanyahu setelah Ditunda, Biden Disebut Tak Mau Terlihat Mendukung
Baca juga: Sidang Korupsi Terhadap PM Israel Netanyahu Dilanjutkan di Yerusalem
Menara al-Jalaa, yang juga menjadi kantor kantor berita AS Associated Press (AP) dan outlet lainnya, dihancurkan oleh serangan angkatan udara Israel pada hari Sabtu.
Asosiasi Pers Asing (FPA) di Israel dan Wilayah Palestina sebelumnya mempertanyakan komitmen Israel terhadap kebebasan pers setelah penghancuran gedung tersebut.
Dikatakan dalam sebuah pernyataan tentang keputusan untuk menghancurkan gedung selama pertempuran antara Israel dan Hamas "menimbulkan pertanyaan yang sangat mengkhawatirkan tentang kesediaan Israel untuk mengganggu kebebasan pers untuk beroperasi."
"Kami mencatat bahwa Israel belum memberikan bukti apa pun untuk mendukung klaimnya bahwa bangunan itu digunakan oleh Hamas," kata sebuah surat dari asosiasi tersebut.
Asosiasi tersebut mengatakan telah meminta pertemuan dengan pejabat Israel atas insiden tersebut.
Baca juga: Cerita Warga Gaza di Tengah Serangan Israel: Melewati Setiap Malam dengan Rasa Takut
FPA mengatakan memiliki 480 anggota yang bekerja untuk media internasional.
Organisasi non-pemerintah internasional Reporters Without Borders (RSF) juga mengutuk serangan terhadap gedung tersebut, dengan direktur eksekutif Christian Mihr mengatakan bahwa itu tidak dibenarkan tidak peduli apakah Hamas menggunakannya atau tidak.
“Menyatakan kantor media sebagai target perang adalah kejahatan perang,” tulis Mihr di Twitter.
Berita lain terkait Israel Serang Jalur Gaza
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)