20.000 Data Online Belanja Besar Jepang Mercari Dicuri
Online belanja barang bekas cukup besar di Jepang, Mercari, yang mengoperasikan aplikasi pasar loak, menerima akses tidak sah dari pihak ketiga ke
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Online belanja barang bekas cukup besar di Jepang, Mercari, yang mengoperasikan aplikasi pasar loak, menerima akses tidak sah dari pihak ketiga ke layanan eksternal yang digunakan oleh perusahaan pada tanggal 21 Mei 2021 sehingga sekitar 20.000 data konsumen dicuri oleh pihak luar.
"Total sekitar 20.000 informasi pelanggan termasuk nomor rekening bank dan nama karyawan telah dicuri pihak luar," ungkap sumber Tribunnews.com Jumat (21/5/2021).
Diumumkan Mercari pula bahwa 7.000 kasus telah bocor.
“Belum ada kerugian pada pelanggan yang dikonfirmasi saat ini,” ungkap mercari.
Informasi outflow yang paling umum adalah nomor rekening bank pelanggan dan jumlah transfer yang terkait dengan pembayaran penjualan, yang berjumlah 17.085.
Selain itu, informasi di toko-toko afiliasi dari layanan pembayaran smartphone "Merpay" serta nama dan tanggal lahir karyawan juga bocor.
Mercari mengungkapkan resmi permohonan maafnya, "Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan hal ini."
Sementara itu upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif dengan melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.