Jepang Setujui Penggunaan Vaksin Moderna, Tenaga Medis Diminta Pantau KIPI di 15 Menit Pertama
Vaksin British AstraZeneca, yang disetujui pada tanggal 21 Mei 2021, tidak akan digunakan untuk inokulasi publik untuk saat ini.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan telah memutuskan untuk meminta pemerintah daerah memantau perkembangan setidaknya selama 15 menit pertama setelah seseorang divaksinasi dengan vaksin Moderna.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) atau adanya kemungkinan reaksi alergi yang serius pasca vaksinasi.
Vaksin Moderna secara resmi disetujui pada tanggal 21 Mei dan akan digunakan di tempat vaksinasi skala besar yang dibuka oleh pemerintah di Tokyo (Otemachi pintu keluar stasiun No C2A) dan di Osaka International Convention Center pada tanggal 24 Mei 2021.
Pada tanggal 21 Mei, Kementerian Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan mengadakan pertemuan subkomite yang terdiri dari para ahli untuk membahas langkah-langkah untuk memajukan inokulasi.
Pertama, di Amerika Serikat, reaksi alergi parah yang disebut anafilaksis dikonfirmasi pada tingkat sekitar 1 dari 399.000 inokulasi, dan dilaporkan bahwa 89 persen di antaranya terjadi dalam 30 menit setelah inokulasi.
Baca juga: Pemerintah Jepang Setujui Penggunaan Vaksin Moderna dan AstraZeneca
Menanggapi hal ini, Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan telah mengumumkan dan menyetujui kebijakan yang mewajibkan pemerintah daerah untuk mengamati khususnya selama 15 menit setelah vaksinasi dan selama 30 menit bagi mereka yang pernah mengalami gejala alergi parah di masa lalu.
Hal serupa juga diharapkan dilakukan untuk vaksin Pfizer.
Selain itu, kebijakannya adalah memeriksa status kesehatan 10.000 personel SDF (pasukan bela diri Jepang) hingga 4 minggu setelah inokulasi kedua, dan hasilnya akan diumumkan secara berkala.
Di sisi lain, vaksin British AstraZeneca, yang disetujui pada tanggal 21 Mei 2021, tidak akan digunakan untuk inokulasi publik untuk saat ini.
"Jadi kami telah memutuskan untuk mempertimbangkan langkah-langkah lebih lanjut dalam waktu dekat," papar sumber pemerintah kepada Tribunnews.com, Jumat (21/5/2021).
Sementara itu upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.