Harry Sebut Pangeran Charles Sengaja Membiarkannya Menderita, Ratu Elizabeth II Merasa Sangat Kecewa
Ratu Elizabeth II merasa sangat kecewa atas ucapan Pangeran Harry mengenai ayahnya, Pangeran Charles.
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Whiesa Daniswara
Dia merasa marah pada kerumunan yang menangis, dan berpikir: "Ini ibuku. Kamu bahkan belum pernah bertemu dengannya."
Sejak saat itu, Harry menderita serangan panik dan kecemasan, tapi tidak pernah membicarakannya kepada siapa pun.
Baca juga: Pangeran William Kritik BBC Terkait Wawancara dengan Putri Diana
4. Minuman Keras dan Narkoba
Trauma atas kematian ibunya membuat Harry 'melarikan diri' ke dunia tentara.
Selama itu, dirinya melampiaskan segala amarah dan trauma kepada minuman keras dan obat terlarang.
Baginya, usia 28-32 tahun merupakan mimpi buruk selama hidup Harry.
"Saya mau minum-minuman keras. Saya bersedia menggunakan narkoba. Saya bersedia untuk mencoba dan melakukan hal-hal yang membuat saya merasa tidak seperti yang saya rasakan," ungkap Harry.
“Oke, saya tidak minum Senin sampai Jumat, tapi saya mungkin akan minum selama seminggu dalam satu hari pada hari Jumat atau Sabtu malam."
"Dan saya mendapati diri saya minum bukan karena saya menikmatinya, tetapi karena saya mencoba menutupi sesuatu," terangnya.
5. Terapi
Menjelang akhir usia 20-an, akhirnya Harry menegaskan diri untuk berhenti bersembunyi dari kenyataan.
Ia kemudian menjalani terapi selama lebih dari empat tahun.
Menurutnya, jika ia tidak melakukan terapi dan memperbaiki diri, ia akan kehilangan Meghan.
"Ada banyak pembelajaran di awal hubungan kami. Dia terkejut dengan dunia di balik layar keluarga kerajaan Inggris."
"Saya menjadi sadar bahwa saya telah hidup dalam gelembung di dalam keluarga ini, lembaga ini. Dan saya hampir terjebak dalam proses berpikir, atau pola pikir," kata Harry.
6. Penyesalan
Penyesalan terbesar Harry adalah tidak bersikap tegas sebelumnya dalam menindak rasisme terhadap dirinya dan Meghan.
"Sejarah berulang dengan sendirinya, ibuku dikejar sampai mati saat dia menjalin hubungan dengan seseorang yang tidak berkulit putih. Dan sekarang lihat apa yang terjadi."
"Anda ingin berbicara tentang sejarah yang berulang. Mereka tidak akan berhenti sampai dia meninggal," papar Harry.
Harry juga mengungkapkan bagaimana pola asuh ayahnya terhadap dirinya.
"Ayah saya pernah berkata kepada saya ketika saya masih kecil, dia biasa berkata kepada William dan saya, 'Ya, bagiku memang seperti itu. Ini akan menjadi seperti itu untukmu.'"
"Itu tidak masuk akal. Hanya karena Anda menderita, bukan berarti anak-anak Anda harus menderita. Faktanya, justru sebaliknya," ujar Harry, mengacu pada perlakuan Pangeran Charles kepada dirinya dan William.
7. Media
Harry mengatakan, media berusaha untuk mengontrol narasi.
Ia menyebut, anggota keluarga kerajaan membiarkan permainan media.
"Tapi saya memiliki jiwa ibu saya di dalam diri saya. Saya merasa seolah-olah saya berada di luar sistem, tetapi saya masih terjebak di sana," kata Harry.
8. Yakin sang ibu bangga padanya
Pangeran Harry meyakini, sang ibu sangat bangga dengan apa yang dilakukannya sekarang.
Harry merasa, dia telah menjalani kehidupan seperti yang diinginkan untuk dirinya sendiri, seperti yang diharapkan Putri Diana semasa dulu.
"Jadi saya tidak hanya tahu bahwa dia sangat bangga pada saya, tetapi dia membantu saya sampai di sini. Dan saya tidak pernah merasakan kehadirannya seperti yang telah saya lakukan selama setahun terakhir," tukas Harry.
Baca berita lain terkait Royal Family
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)