Pencurian 161 Kran Ledeng di Jepang Merajalela, Kerugian 161.000 Yen
Pencurian kran ledeng mulai merajalela di Jepang, sedikitnya 161 kran dari berbagai tempat umum dan kompleks perumahan hilang, kerugian sedikitnya 161
Editor: Johnson Simanjuntak
Banyak keran air dicuri di sebuah kompleks perumahan di Kota Sagamihara, Prefektur Kanagawa.
Pencurian keran satu demi satu di Prefektur Kanagawa. Menurut vendor yang diwawancarai, harga tembaga yang digunakan untuk keran air mengalami kenaikan.
Sumber Tribunnews.com sebuah perusahaan jual beli barang bekas, Saito Kenichi dari Nikkin, mengungkapkan harga tembaga mulai lain saat ini yang semula sekitar 500 yen kini 1000 yen per kilogram.
Sebanyak 136 keran telah hilang. Total kerusakan sekitar 136.000 yen di Sagamihara saja.
Penghuni kompleks perumahan klaim dan kesal dengan kejadian tersebut, "Saya kesulitan mencuci tangan, bukan? Ngeselin deh pencuri tersebut," tekannya.
Selain itu, ada hamparan bunga di dekatnya ada kran ledeng juga untuk menyiram tanam, ikut amblas dicuri pula membuat warga semakin jengkel tak bisa menyirami tanamannya di sana.
Akhirnya para warga melakukan dengan mengisi pet botol kosong dengan air untuk kebutuhan berbagai hal di kompleks perumahan itu.
"Saya memiliki pet botol dan mengulang perjalanan pulang pergi. Dibutuhkan sekitar 4 hingga 5 kali perjalanan pulang pergi. Sejujurnya, sulit untuk memikirkan berapa banyak kekuatan fisik dan waktu yang akan digunakan untuk hal ini saja."
Faktanya, kerusakan serupa terjadi silih berganti di Prefektur Kanagawa. Di kota tetangga Atsugi, ada 19 keran di sembilan taman mulai akhir Maret 2021. Lima keran telah dicuri di sebuah taman di Hiratsuka.
Mengapa pencurian massal keran terus berlanjut?
"Menurut saya penyebabnya salah satu karena harga logam melonjak, pasti akan menyebabkan kerugian lebih lanjut akibat pencurian," ungkap Saito lagi.
Pada umumnya keran mengandung banyak tembaga, dan harganya pun melambung tinggi.
Antisipasi untuk jual beli barang-barang itu biasanya Saito meminta penjualnya menunjukkan kartu identitasnya seperti SIM atau MyCard atau kartu asuransinya, agar tak terjerat dalam jual beli barang curian.
Alasan melonjaknya harga tersebut adalah permintaan dari luar negeri yang sedang memulihkan diri dari wabah corona baru. Untuk mencegah pembelian barang curian, pedagang ini mengonfirmasi identifikasi dan rute akuisisi pada saat pembelian.
Polisi masih sibuk sedang menyelidiki dugaan pencurian dan pelakunya serta motivasi pelaku kejahatan tersebut.
Sementara itu upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif dengan melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.