Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sejarah Jejak Indonesia di Negara Gajah Putih, Al Quran Tertua Asal Indonesia Tersimpan di Thailand

Hubungan erat Indonesia dan Thailand sudah terjalin sejak zaman kerajaan di masa lalu, begini jejak Indonesia dan KH Ahmad Dahlan di Thailand.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Sejarah Jejak Indonesia di Negara Gajah Putih, Al Quran Tertua Asal Indonesia Tersimpan di Thailand
Tribunnews.com/ Dennis Destryawan
Duta Besar RI untuk Thailand Rachmat Budiman (kanan) bersama cucu KH Ahmad Dahlan, Aminah (kiri) saat diskusi secara daring bersama redaksoiTribun Network, Senin (24/5). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Duta Besar RI untuk Thailand Rachmat Budiman menceritakan sejarah jejak masyarakat Jawa dan KH Ahmad Dahlan di Thailand.

Rachmat menceritakan hubungan erat Indonesia dan Thailand sudah terjalin sejak zaman kerajaan di masa lalu.

Misalnya, terdapat Kitab suci Al Quran tertua asal Indonesia masih tersimpan dengan baik di museum Ahmadiyah Islamiyah, Provinsi Narathiwat, Thailand.

Al Quran tertua dari Indonesia yang ada di museum Ahmadiyah Islamiyah selesai ditulis pada 1634.

Penulisnya Syekh Nuruddin Mohammad Hamid Roniri, yang berasal dari ujung Indonesia, Samudra Pasai.

"Secara hubungan diplomatik resmi, kita hubungan Indonesia dan Thailand dimulai 7 Maret 1950," ujar Rachmat kepada Tribun Network, Senin (24/5).

Pembuka tersebut disampaikan Rachmat dalam wawancara eksklusif dengan tema, "Kerajaan Sriwijaya, Majapahit, dan KH Ahmad Dahlan".

Berita Rekomendasi

Acara dipandu Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra dengan dimoderatori Manager Pemberitaan Tribun Network Rachmat Hidayat.

Baca juga: Kisah Anak KH Ahmad Dahlan Menetap di Thailand

Menurut Rachmat jejak orang Jawa di Thailand bermula ketika Raja Narai berkuasa atau berkisar tahun 1656.

Ketika itu, berdatangan orang Jawa dari Kendal dan Bawean.

"Untuk melatih dan menjadi pengawal raja saat peperangan dengan Myanmar. Karena orang Indonesia termasuk dari Bugis dan Makassar dinilai orang pemberani. Di situ diminta untuk melatih pasukan," ujar Rachmat.

Kemudian, berlanjut ketika Raja Rama Lima Chulalongkorn sangat dekat dengan Indonesia.

Chulalongkorn melakukan kunjungan ke Indonesia tiga kali, yakni pada 1871, 1896, dan 1901.

"Pada saat itu raja membawa sekitar 6 orang Jawa untuk dijadikan orang-orang yang nanti mengurus halaman tanaman yang ada di kerajaan," ucapnya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas