Sejarah Jejak Indonesia di Negara Gajah Putih, Al Quran Tertua Asal Indonesia Tersimpan di Thailand
Hubungan erat Indonesia dan Thailand sudah terjalin sejak zaman kerajaan di masa lalu, begini jejak Indonesia dan KH Ahmad Dahlan di Thailand.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Theresia Felisiani
Nama itu baru muncul belakangan kepada anak-anaknya pak Irfan Dahlan tidak pernah bercerita Muhammadiyah tapi siapa Ahmad Dahlan sebagai orang tua dan juga saudara-saudaranya. Hubungan family bukan organisasi. Nama Dahlan diturunkan anak laki-laki, jadi bermarga Dahlan.
Diaspora Indonesia dari mana saja asalnya di Thailand?
Pertama kita berbicara jumlah warga negara Indonesia. Memang kalau saya melihat catatan yang ada dengan jumlah yang ril ada kemungkinan besar perbedaan. Kalau dilihat dari catatan kita per Minggu lalu, masyarakat WNi yang lapor diri ke kita.
Jumlahnya 1.907 per tanggal 21. Tapi saya memperkirakan jumlah itu lebih sedikit dari yang ada berkisar 2.500-3.000. Karena sebagian mungkin belum sempat lapor. Tapi kalau dari catatan yang ada misalnya pada waktu 17 Agustus dan hari raya, itu tercermin memang sebagian besar belum lapor diri.
Mengenai diaspora Indonesia di sini ada network diaspora. Itu selalu aktif di dalam komunikasi dengan diaspora Indonesia dan selalu kerja sama dengan KBRI. Di situ jumlahnya memang tidak mencakup seluruh diaspora. Ada eks Heiho, Romusa, memang sudah sangat sulit dicari data yang lengkap. Karena sebagian besar sudah menjadi warga negara Thailand.
Baca juga: Berdasarkan Data Lapor Diri Tercatat Ada 1.907 WNI di Thailand
Tapi setelah itu ada berbagai komunitas-komunitas berlatar belakang profesi, mahasiswa Indonesia misalnya, komunitas kesamaan agama ada, ada juga profesi, ada juga perkumpulan namanya, perkumpulan wanita-wanita Indonesia yang menikah dengan warga Thailand.
Saya memang belum sempat ketemu dengan seluruh komunitas karena adanya pandemi. Saya baru tiba akhir tahun lalu, dan masuk KBRI 11 Januari. Kemudian setelah itu pandemi sangat ketat diberlakukan karena ada gelombang ketiga di Thailand. Bangkok masuk zona merah karena jumlah keterpaparan meningkat pada April dan Mei sebagai gelombang ketiga.
Saya baru sempat bertemu dengan beberapa komunitas kalau ada relaksasi saya akan melanjutkan untuk pertemuan dengan seluruh stakeholders termasuk diaspora dan warga Indonesia yang sudah lama menjadi WN Thailand. (tribun network/denis destryawan)