Antony Blinken Umumkan Rencana AS untuk Membuka Kembali Konsulat di Yerusalem
Antony Blinken mengumumkan pada Selasa (25/5/2021) bahwa Amerika Serikat (AS) akan membuka kembali konsulat jenderalnya di Yerusalem.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengumumkan pada Selasa (25/5/2021) bahwa Amerika Serikat (AS) akan membuka kembali konsulat jenderalnya di Yerusalem.
Sebuah langkah yang diharapkan dapat memulihkan hubungan dengan Palestina, yang telah diturunkan oleh pemerintahan Trump.
Melansir Al Jazeera, konsulat sebelumnya yang menjabat di kantor otonom bertanggung jawab atas hubungan diplomatik dengan Palestina.
Sebelumnya, mantan Presiden Donald Trump menghentikan operasinya dan menempatkannya di bawah otoritas duta besarnya untuk Israel ketika dia memindahkan kedutaan ke Yerusalem.
Baca juga: Antony Blinken: AS Terima Informasi Lebih Lanjut dari Israel tentang Pemboman Menara Media di Gaza
Baca juga: Menlu Blinken Ajak Dunia Kerja Sama Perangi Krisis Iklim
Langkah-langkah itu melanggar kebijakan AS yang sudah berlangsung lama dan membuat warga Palestina yang menjadikan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara masa depan mereka marah.
Blinken tidak memberikan tanggal pasti untuk membuka kembali konsulat tetapi mengatakan itu akan menjadi langkah penting bagi AS untuk terlibat dan memberikan dukungan kepada rakyat Palestina.
Lebih lanjut Blinken mengumumkan langkah tersebut setelah pertemuan dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas di Ramallah.
“Seperti yang saya katakan kepada Presiden, saya di sini untuk menggarisbawahi komitmen Amerika Serikat untuk membangun kembali hubungan dengan Otoritas dan rakyat Palestina," ucap Blinken.
"Hubungan yang dibangun di atas saling menghormati dan juga keyakinan bersama bahwa orang Palestina dan Israel sama-sama layak mendapatkan kesetaraan, langkah-langkah keamanan, kebebasan, kesempatan dan martabat,” imbuhnya.
Melalui Blinken, Abbas mengucapkan terima kasihnya kepada AS atas komitmennya pada dua negara serta mempertahankan status quo di Haram al-Sharif.
Sebagai informasi, Haram al-Sharif merupakan sebuah kompleks Yerusalem suci bagi Muslim dan Yahudi yang berisi Masjid Al-Aqsa, masjid ketiga bagi Islam.
Selama jumpa pers reguler pada Selasa, (25/5/2021) Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan langkah itu adalah "langkah alami" dalam membangun kembali hubungan AS dengan Palestina, yang menderita di bawah pemerintahan Trump.
“Menurut pandangan kami, ini adalah langkah alami berikutnya untuk mengumumkan rencana pembukaan kembali konsulat, dan sekali lagi, kami juga mengumumkan komitmen kami untuk menyumbang dana untuk membangun kembali Gaza, jadi ini semua adalah bagian dari upaya kami untuk membangun kembali itu,” kata Psaki.
Baca juga: Negara Muslim Tuntut PBB Selidiki Pelanggaran HAM dalam Konflik di Gaza
Baca juga: Kunjungi Kairo, Menlu AS Bahas Gencatan Senjata Israel dan Palestina di Gaza
Blinken berada di wilayah itu untuk membantu menopang gencatan senjata pekan lalu yang mengakhiri perang 11 hari yang menghancurkan antara Israel dan penguasa Hamas di Gaza yang menewaskan sedikitnya 253 warga Palestina dan 12 warga Israel dan menyebabkan kerusakan luas di wilayah pesisir.