Malaysia Cetak Rekor Tambahan Kasus COVID-19 Harian Tertinggi dengan 8.290 Infeksi Baru
Malaysia melaporkan rekor tambahan kasus virus corona (COVID-19) harian baru dengan 8.290 infeksi baru, Jumat (28/5/2021).
Penulis: Rica Agustina
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Malaysia melaporkan rekor kasus COVID-19 baru dengan 8.290 infeksi pada Jumat (28/5/2021).
Ini adalah pertama kalinya tambahan kasus COVID-19 harian di Malaysia menembus angka 8.000.
Dikutip dari Channel News Asia, kenaikan itu juga terjadi setelah beberapa hari berturut-turut Malaysia mencatat kenaikan jumlah pasien unit perawatan intensif.
Kasus positif virus corona nasional Malaysia sekarang mencapai 549.514 kasus.
Malaysia telah mencetak rekor jumlah kasus harian baru tertinggi tujuh kali dalam 10 hari terakhir, dengan hitungan harian di atas angka 6.000 sejak 19 Mei.
Baca juga: Menkes: Belum Ada Resep 100 Persen Lengkap Atasi Pandemi Covid-19
Baca juga: UPDATE Corona 28 Mei 2021: Ada 5.862 Kasus Baru, Total Positif Tembus 1,8 Juta
Lebih dari seperempat kasus baru yang dilaporkan pada hari Jumat berada di daerah Lembah Klang dengan 2.052 kasus di Selangor dan 830 kasus di Kuala Lumpur.
Johor memiliki 762 kasus sementara Sarawak dan Penang masing-masing melaporkan 698 dan 421 kasus.
Menurut pemodelan data terbaru Kementerian Kesehatan Malaysia, kasus COVID-19 harian baru mungkin mendekati angka 9.000 pada awal Juni jika tindakan manajemen yang aman tidak diikuti.
Informasi lebih lanjut tentang kasus baru akan diberikan oleh Kementerian Kesehatan pada Jumat malam.
Sebelumnya, dalam update pada Kamis (27/5/2021), Kementerian Kesehatan mengatakan ada peningkatan jumlah korban jiwa akibat COVID-19 yang meninggal di rumah, untuk periode 1 Mei hingga 25 Mei 2021.
Sebanyak 93 kasus 'tidak meninggal di rumah sakit', dilaporkan untuk periode ini.
Dibandingkan pada periode bulan April dengan 35 korban, maka kasus ini mengalami peningkatan 165,7 persen.
Baca juga: China Kecam Seruan Biden soal Asal-usul Virus Corona dan Tolak Teori Kebocoran Laboratorium Wuhan
Baca juga: Delhi Umumkan Pelonggaran Pembatasan Sosial ketika Kasus Covid-19 di Daerah Perdesaan Melonjak
Contoh korban yang meninggal di rumah, lanjut Kementerian Kesehatan, adalah pasien yang mengalami gejala seperti demam dan batuk tetapi tidak menjalani tes COVID-19.
Mereka kemudian ditemukan tewas di rumah mereka beberapa hari kemudian.
Kasus lainnya termasuk mereka yang dites positif COVID-19 tetapi meninggal di rumah sebelum mereka dapat dibawa ke rumah sakit.
Kemudian, mereka yang tidak mengalami gejala serius dan memilih untuk memulihkan diri di rumah.
Berita lain seputar Virus Corona
(Tribunnews.com/Rica Agustina)