POPULER INTERNASIONAL: Janji Pemimpin Hamas | Update Youtuber Indonesia yang Ditangkap di Arab Saudi
Simak berita populer internasional selama 24 jam terakhir, dari janji pemimpin Hamas hingga update youtuber Indonesia yang ditangkap di Arab Saudi.
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Daryono
![POPULER INTERNASIONAL: Janji Pemimpin Hamas | Update Youtuber Indonesia yang Ditangkap di Arab Saudi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/hanadi-2.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Simak berita populer internasional selama 24 jam terakhir.
Berita dimulai dari janji Kepala sayap politik Hamas, Yahya Sinwar.
Ia berjanji tidak akan menyentuh bantuan internasional untuk rekonstruksi di Gaza.
Sementara itu, ada kabar terbaru mengenai kasus youtuber Indonesia yang ditangkap di Arab Saudi.
Youtuber bernama Ahmad tersebut masih ditahan di penjara, sembari polisi masih melakukan penyelidikan.
Berikut daftar berita populer internasional selengkapnya, dirangkum Tribunnews.com:
Baca juga: Menlu AS Memulai Misi Timur Tengah, Berharap Dapat Percepat Gencatan Senjata Israel-Hamas
1. Janji Pemimpin Hamas
![Asap mengepul dari serangan udara Israel di kompleks Hanadi di Kota Gaza, yang dikendalikan oleh gerakan Hamas Palestina, pada 11 Mei 2021.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/hanadi.jpg)
Kelompok pejuang Hamas berjanji tidak akan menyentuh bantuan internasional untuk rekonstruksi di Gaza, Palestina.
Kepala sayap politik Hamas, Yahya Sinwar, pada Rabu (26/5/2021) menjanjikan distribusi bantuan yang transparan dan tidak memihak dalam suasana gencatan senjata dengan Israel.
"Kami menyambut baik upaya internasional atau Arab untuk membangun kembali Jalur Gaza," kata Sinwar.
"Saya menegaskan komitmen kami untuk tidak mengambil satu sen pun yang dimaksudkan untuk rekonstruksi dan upaya kemanusiaan," katanya.
"Kami tidak pernah mengambil satu sen pun sejak dahulu," tandasnya, dikutip dari Al Jazeera.
Pernyataan Sinwar ini merupakan tanggapan atas Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, yang menjanjikan bantuan kepada Palestina.
Kendati demikian, Blinken menekankan supaya bantuan ini tidak memberi keuntungan bagi Hamas, yang menguasai Jalur Gaza.