Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Regulator Kesehatan Meksiko Izinkan Vaksin Covid J&J untuk Penggunaan Darurat

Regulator kesehatan Meksiko (COFEPRIS) telah memberikan otorisasi penggunaan darurat untuk vaksin COVID-19 Johnson & Johnson, pada Kamis (27/5/2021).

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Regulator Kesehatan Meksiko Izinkan Vaksin Covid J&J untuk Penggunaan Darurat
Frederic J. BROWN / AFP
Botol vaksin Johnson & Johnson Janssen Covid-19 dosis tunggal yang disiapkan oleh St. John's Well Child and Family Center dan Los Angeles County Federation of Labour and Immigrant pada 25 Maret 2021 di Los Angeles, California 

Sekelompok ahli independen yang menyarankan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS merekomendasikan pada hari Jumat untuk melanjutkan distribusi vaksin.

Namun kini ada peringatan bahwa sebagian besar kasus pembekuan darah terjadi pada wanita usia 18-49 tahun.

"Beberapa berakibat fatal," katanya.

Baca juga: Kemenkes Lanjutkan Penggunaan Vaksin AstraZeneca Bets CTMAV547 Dalam Program Vaksinasi Nasional

Foto vaksin AstraZeneca dan Johnson & Johnson
Foto vaksin AstraZeneca dan Johnson & Johnson (AFP)

Masalah pembekuan darah setelah vaksinasi, langka namun dapat berakibat serius

CDC dan FDA merekomendasikan penangguhan untuk vaksin J&J setelah pembekuan darah yang tidak biasa terjadi pada 6 dari 6,8 juta orang yang telah menerima vaksin J&J.

Keenamnya pernah mengalami jenis pembekuan darah langka di otak yang disebut trombosis sinus vena sentral yang dapat menyebabkan sakit kepala atau stroke.

Menurut data, gumpalan darah langka telah terjadi pada tahun tertentu pada lima dari setiap satu juta orang.

Berita Rekomendasi

Dengan penangguhan sementara, regulator berharap mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana mengkomunikasikan risiko itu kepada mereka yang menerima vaksin.

Data yang dibagikan pada hari Jumat pada pertemuan penasihat CDC menemukan bahwa 15 orang telah mengalami gumpalan langka setelah menerima suntikan J&J.

Semuanya perempuan, dan tiga dari 15 kasus berakibat fatal.

Menurut data yang dipresentasikan pada panel CDC, wanita di bawah 50 memiliki risiko lebih tinggi mengalami pembekuan darah dibandingkan dengan wanita yang berusia di atas 50 maupun pria.

Baca juga: Viral Uang Koin Bisa Menempel di Bekas Suntikan Vaksin Covid-19, Epidemiolog: Ini Hal Biasa

Berita lain terkait Vaksin Covid-19

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas