Regulator Kesehatan Meksiko Izinkan Vaksin Covid J&J untuk Penggunaan Darurat
Regulator kesehatan Meksiko (COFEPRIS) telah memberikan otorisasi penggunaan darurat untuk vaksin COVID-19 Johnson & Johnson, pada Kamis (27/5/2021).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
Sekelompok ahli independen yang menyarankan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS merekomendasikan pada hari Jumat untuk melanjutkan distribusi vaksin.
Namun kini ada peringatan bahwa sebagian besar kasus pembekuan darah terjadi pada wanita usia 18-49 tahun.
"Beberapa berakibat fatal," katanya.
Baca juga: Kemenkes Lanjutkan Penggunaan Vaksin AstraZeneca Bets CTMAV547 Dalam Program Vaksinasi Nasional
Masalah pembekuan darah setelah vaksinasi, langka namun dapat berakibat serius
CDC dan FDA merekomendasikan penangguhan untuk vaksin J&J setelah pembekuan darah yang tidak biasa terjadi pada 6 dari 6,8 juta orang yang telah menerima vaksin J&J.
Keenamnya pernah mengalami jenis pembekuan darah langka di otak yang disebut trombosis sinus vena sentral yang dapat menyebabkan sakit kepala atau stroke.
Menurut data, gumpalan darah langka telah terjadi pada tahun tertentu pada lima dari setiap satu juta orang.
Dengan penangguhan sementara, regulator berharap mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana mengkomunikasikan risiko itu kepada mereka yang menerima vaksin.
Data yang dibagikan pada hari Jumat pada pertemuan penasihat CDC menemukan bahwa 15 orang telah mengalami gumpalan langka setelah menerima suntikan J&J.
Semuanya perempuan, dan tiga dari 15 kasus berakibat fatal.
Menurut data yang dipresentasikan pada panel CDC, wanita di bawah 50 memiliki risiko lebih tinggi mengalami pembekuan darah dibandingkan dengan wanita yang berusia di atas 50 maupun pria.
Baca juga: Viral Uang Koin Bisa Menempel di Bekas Suntikan Vaksin Covid-19, Epidemiolog: Ini Hal Biasa
Berita lain terkait Vaksin Covid-19
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)