Fakta soal Teori COVID-19 Berasal dari Kebocoran Institut Virologi Wuhan: Laboratorium Paling Aman
Inilah fakta soal teori virus corona (COVID-19) berasal dari kebocoran Institut Virologi Wuhan yang perlu diketahui.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Oposisi Partai Republik Amerika Serikat atau Grand Old Party (GOP) mengatakan virus corona (COVID-19) berasal dari kebocoran di lembaga penelitian Institut Virologi Wuhan, China, Channel News Asia melaporkan.
Teori kebocoran laboratorium itu telah mereka gunakan untuk menyerang ilmuwan AS, termasuk Anthony Fauci dari Institut Kesehatan Nasional AS (NIH).
Teori tersebut kemudian membuat marah China, dengan juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian pada Rabu (26/5/2021), mengecam dan menuduh Washington menyebarkan teori konspirasi dan disinformasi.
Dikutip dari Channel News Asia, berikut fakta-fakta soal teori COVID-19 berasal dari kebocoran Institut Virologi Wuhan:
Laboratorium Paling Aman
Tidak ada bukti secara langsung yang mengaitkan SARS-CoV-2 dengan Institut Virologi Wuhan.
Baca juga: Sahroni Minta Publik Tak Lagi Goreng Isu Nilai E Untuk Penanganan Covid DKI
Baca juga: Update Corona Global 31 Mei 2021: Infeksi Covid-19 di Seluruh Dunia Capai 171 Juta Kasus
Namun demikian, sejumlah ahli menginginkan kontrol yang lebih ketat pada laboratorium tersebut karena khawatir kebocoran tidak disengaja dapat memicu pandemi berikutnya.
Status Institut Virologi Wuhan yang masuk ke dalam predikat laboratorium paling aman, tidak mengurangi kekhawatiran mereka.
Diketahui, Institut Virologi Wuhan termasuk dalam kelas paling aman, yang biasa disebut dengan biosafety level 4 atau BSL4.
Ada 59 lembaga serupa di seluruh dunia, menurut laporan yang ditulis bersama Koblentz yang dirilis minggu ini.
Laboratorium ini dibuat untuk bekerja dengan aman dan terjamin dari bakteri dan virus paling berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit serius termasuk yang belum diketahui pengobatan atau vaksinnya.
Di Institut Virologi Wuhan ada sistem penyaringan HVAC sehingga virus tidak dapat keluar melalui pembuang udara.
Selain itu, setiap air limbah yang keluar dari laboratorium juga diolah dengan bahan kimia atau suhu tinggi untuk memastikan tidak ada organisme yang hidup.
"Ada sistem penyaringan HVAC, sehingga virus tidak dapat keluar melalui knalpot," kata Direktur Pascasarjana Biodefense Program di Universitas George Mason Gregory Koblentz.