Fakta soal Teori COVID-19 Berasal dari Kebocoran Institut Virologi Wuhan: Laboratorium Paling Aman
Inilah fakta soal teori virus corona (COVID-19) berasal dari kebocoran Institut Virologi Wuhan yang perlu diketahui.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Daryono
"Setiap air limbah yang meninggalkan fasilitas diolah dengan bahan kimia atau suhu tinggi untuk memastikan tidak ada yang hidup," ucapnya kepada AFP.
Adapun para peneliti di Institut Virologi Wuhan itu sendiri sangat terlatih dan memakai baju hazmat saat melakukan penelitian.
Potensi Kecelakaan
Kecelakaan bisa terjadi, kadang-kadang di lembaga setingkat Institut Virologi Wuhan, dan bahkan sering terjadi di laboratorium tingkat bawah yang jumlahnya ribuan.
Virus H1N1 manusia, flu yang sama yang menyebabkan pandemi pada 1918, bocor pada tahun 1977 di Uni Soviet dan China lalu menyebar ke seluruh dunia.
Pada tahun 2001, seorang karyawan yang mengalami gangguan mental di biolab AS mengirimkan spora antraks ke seluruh negeri, hingga menewaskan lima orang.
Dua peneliti China yang terpapar SARS pada tahun 2004 menyebarkan penyakit itu kepada orang lain, menewaskan satu orang.
Pada tahun 2014, segelintir botol cacar ditemukan selama pemindahan kantor Food and Drug Administration.
Lynn Klotz, seorang rekan sains senior di Pusat Pengendalian Senjata dan Non-Proliferasi, telah menyuarakan peringatan selama bertahun-tahun tentang ancaman keselamatan publik yang ditimbulkan oleh fasilitas semacam itu.
"Kesalahan manusia merupakan lebih dari 70 persen dari kesalahan di laboratorium," katanya kepada AFP, menambahkan bahwa peneliti AS harus bergantung pada data dari permintaan Kebebasan Informasi untuk mempelajari insiden ini.
Kontroversi Penelitian Virus Corona
Ada ketidaksepakatan antara pemerintah AS, yang mendanai penelitian virus corona di Wuhan, dan beberapa ilmuwan independen, tentang apakah pekerjaan ini merupakan penelitian kontroversial gain of function (GOF).
Penelitian GOF memerlukan modifikasi patogen agar lebih mudah meneliti virus yang menular dan sangat mematikan, atau agar lebih mampu membuat obat dan vaksin, semuanya untuk mempelajari cara melawannya dengan lebih baik.
Baca juga: Data Terbaru Lebih dari 25 Ribu Terpapar Virus Corona: Total Kasus Covid-19 di ASEAN Tembus 4 Juta
Baca juga: Hakim Sebut Ada Makelar Perkara di Kasus Korupsi Bansos Covid-19 yang Seret Juliari Batubara
Bidang ini telah lama menjadi perdebatan.