Kasus Covid-19 Melonjak, Malaysia Lockdown Total 2 Pekan, Kuala Lumpur Bak Kota Mati
Pemerintah Malaysia menerapkan kembali penguncian wilayah (lockdown) secara menyeluruh mulai Selasa (1/6/2021) kemarin.
Penulis: Dodi Esvandi
Editor: Sanusi
Blokade jalan raya atau road block dilakukan Polisi Diraja Malaysia (PDRM) Daerah Dang Wangi di Jalan Tun Azlan Shah atau dari arah Kepong ke Kuala Lumpur. Belasan polisi menghentikan semua kendaraan baik bus, taksi, mobil pribadi hingga pengendara sepeda motor layanan e-hailing atau pengantar makanan dalam jaringan (online).
Polisi terlihat juga masuk ke dalam bus seperti bus gratis Go KL dan bus berbayar untuk memeriksa penumpang.
"Road block mulai dilakukan jam 08.00 pagi. Pada hari pertama ini dilakukan keliling (mobile) tidak hanya di tempat ini saja," ujar seorang petugas, Zainal.
Dia mengatakan kendaraan pribadi hanya diperkenankan dinaiki dua orang. Taksi hanya bisa mengangkut dua orang, sedangkan untuk tujuan pengobatan hanya diperbolehkan tiga orang termasuk pasien. Fasilitas kesehatan seperti Klinik Kuala Lumpur di Jalan Titiwangsa masih buka melayani warga.
Seiring penerapan lockdown total itu, Pemerintah Malaysia juga mengucurkan bantuan tambahan senilai RM40 miliar atau Rp 138 triliun lebih. Subsidi atau bantuan sosial itu digelontorkan bagi penduduk dan pengusaha untuk membantu mengatasi dampak lockdown selama dua pekan.
Perdana Menteri Muhyiddin mengatakan, sebanyak RM5 miliar dari bantuan itu akan disuntikkan langsung ke fiskal.
Suntikan langsung fiskal sebanyak RM5 miliar itu melibatkan 12 inisiatif yang akan dilaksanakan berlandaskan tiga kepentingan utama yakni meningkatkan kapasitas kesehatan umum, meneruskan program pemerintah yang disebut agenda prihatin rakyat, dan menyokong kelangsungan perekonomian.
Paket bantuan yang dinamakan Pemerkasa Plus ini menurut Muhyiddin akan memperkuat sistem perawatan kesehatan, melanjutkan program kesejahteraan sebelumnya dan membantu bisnis mengatasi dampak karantina wilayah.
Muhyidin juga mengungkapkan bahwa terdapat tambahan RM1 miliar dalam pengeluaran perawatan kesehatan, memperpanjang subsidi gaji untuk satu bulan lagi, dan moratorium pinjaman yang diberikan sejak tahun lalu ketika negara itu ditempatkan di bawah kebijakan Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) 1.0.
"Saya harus jujur, pemerintah memiliki ruang fiskal yang sangat sempit untuk dibelanjakan. Tetapi kami akan berusaha sebaik mungkin untuk menyeimbangkan kehidupan dan penghidupan," katanya.
Menurut dia sejak Covid-19 melanda, pemerintah telah melaksanakan berbagai paket bantuan dan rangsangan ekonomi yang jumlahnya mencapai RM340 miliar. Anggaran itu diberikan kepada lebih 20 juta anggota rumah tangga serta lebih dua juta pelaku usaha dengan suntikan ekonomi melebihi RM200 miliar.(tribun network/mal/dod/bbc)