Profil Yair Lapid, Pemimpin Oposisi yang Menantang Benjamin Netanyahu dalam Pemilu Israel
Sebagian besar orang mengenal Yair Lapid karena karirnya sebagai jurnalis dan pembawa acara televisi populer, simak profilnya berikut ini.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
Perjalanan Karir Yair Lapid
Lapid juga diketahui pernah berprofesi sebagai petinju amatir dan seniman bela diri yang juga telah menerbitkan selusin buku.
Ia merupakan kolumnis surat kabar sebelum menjadi presenter di Channel 2 TV, sebuah peran yang meningkatkan ketenarannya.
Lapid pernah tampil dalam daftar pria Israel yang paling diinginkan.
Pada 2012, ia mendirikan partai Yesh Atid (There is a Future), beberapa orang menganggapnya sebagai hal baru dari bintang media, yang berusaha mempertaruhkan kesuksesan politik.
Bagaimanapun, partai Lapid merupakan pemenang besar dalam pemilihan dan berada di urutan kedua, dengan memenangkan 19 kursi dari 120 kursi parlemen Israel.
Sejak saat itu, Yesh Atid memantapkan dirinya sebagai kekuatan yang kredibel dalam politik dan menjadi pemain kunci pemerintahan koalisi Netanyahu dari 2013-2014, ketika Lapid menjabat sebagai Menteri Keuangan Israel.
Saat memangku jabatan tersebut, Lapid fokus pada pengorganisasian kembali sistem yang memberikan pembayaran kesejahteraan kepada komunitas ultra-Ortodoks, yang dia tuduh memeras uang dari negara daripada mencari pekerjaan berbayar.
Sebagian besar perubahannya dibalik oleh pemerintahan berikut.
Baca juga: WHO: Hampir 200 Ribu Warga Palestina Butuhkan Bantuan Medis setelah Konflik Hamas-Israel di Gaza
Baca juga: Kepala UNRWA Desak Israel Batalkan Penggusuran Warga Palestina di Yerusalem
Mengenai konflik Israel-Palestina, Lapid dilaporkan mendukung solusi dua negara, tetapi menentang pembagian Yerusalem apa pun yang dipandang oleh Palestina sebagai ibu kota negara masa depan mereka.
Partai Lapid bergabung dengan oposisi pada 2015 setelah menolak untuk membentuk aliansi dengan Netanyahu dan mengalami kemunduran yang signifikan dalam pemilihan umum tahun itu.
Pada 2019, Yesh Atid bergabung dengan Israel Resilience dan Telem untuk membentuk koalisi sentris Blue and White yang dibentuk di bawah kepemimpinan mantan panglima militer Benny Gantz.
Blue and White kemudian melawan Likud sayap kanan Netanyahu di tiga pemilihan dalam waktu kurang dari setahun.
Lapid berpisah dengan aliansi tersebut setelah Gantz bergabung dengan Netanyahu untuk membentuk aliansi yang rapuh dan berumur pendek pada Maret 2020.