Korea Utara Sebut Israel Mengubah Jalur Gaza Jadi Tempat Jagal Manusia dan Anak-anak
Korea Utara mengutuk Israel karena membunuh banyak warga Palestina di Jalur Gaza, menyusul konflik antara Hamas di Gaza dengan Israel bulan lalu
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Korea Utara mengutuk Israel karena membunuh banyak warga Palestina di Jalur Gaza, menyusul konflik kekerasan antara Hamas di Gaza dengan Israel bulan lalu.
Dalam sebuah pernyataan pada Jumat (4/6/2021), Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengatakan "kejahatan mengerikan Israel membunuh anak-anak seperti tunas, belum berkembang, merupakan tantangan berat bagi masa depan umat manusia dan kejahatan terhadap kemanusiaan."
"Tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa seluruh Jalur Gaza telah berubah menjadi rumah jagal manusia yang besar dan tempat pembantaian anak-anak," lanjut kementerian tersebut.
"Segera setelah pemboman berakhir, (Perdana Menteri Israel) Netanyahu dan pihak berwenang Israel berusaha menyembunyikan kejahatan mereka membunuh bahkan anak-anak," bunyi pernyataan tersebut, dikutip dari Newsweek dan MSN.
Baca juga: Jokowi-Erdogan Didorong Bertemu di Jakarta untuk Atasi Konflik Palestina
Baca juga: Si Kembar Penentang Pengusiran Palestina di Sheikh Jarrah: Dibebaskan Israel
Lebih lanjut, Korea Utara menyebut media internasional turut mengecam Israel karena terus membunuh anak-anak Palestina.
Israel juga disebut menyebabkan warga Palestina terusir dan melakukan tekanan pada kepercayaan.
Pernyataan dari Korea Utara ini muncul pada 4 Juni lalu.
Itu bertepatan dengan peringatan Hari Internasional Anak-anak Tak Bersalah Korban Agresi (International Day of Innocent Children Victims of Aggression).
Peringatan ini ditetapkan PBB untuk menandai agresi Israel terhadap korban anak-anak di Palestina dan Lebanon pada Agustus 1982.
Saat ini Palestina dan Israel masih dalam kondisi gencatan senjata setelah konflik pada bulan lalu.
Bentrokan terbaru antara Israel dan Hamas di Gaza, menghancurkan ribuan bisnis, rumah, dan menggusur lebih dari 100.000 orang di wilayah tersebut.
PBB mengatakan, sekitar 240 warga Palestina meninggal dalam 11 hari konflik.
Sementara itu dilaporkan sedikitnya 12 orang tewas di Israel.
Korea Utara sudah lama mengakui kedaulatan Palestina atas semua wilayah yang diduduki Israel, kecuali Dataran Tinggi Golan.