Latihan Pemantauan 48 Lokasi Utama Olimpiade Dengan 8000 CCTV Deteksi Orang Mencurigakan
Komite Penyelenggara Olimpiade melatih sistem pemantauan yang dipasang di tempat kompetisi untuk tujuan keamanan Senin ini (7/6/2021) di 48 lokasi
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Komite Penyelenggara Olimpiade melatih sistem pemantauan yang dipasang di tempat kompetisi untuk tujuan keamanan Senin ini (7/6/2021) di 48 lokasi dengan 8000 CCTV monitor yang ada.
"Keamanan seperti ini dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi belum pernah terjadi sebelumnya. Sangat sensitif sekali dengan berbagai sensor. Semua rencana berjalan lancar, sehingga kami dapat mengamankan sistem keamanan yang solid tanpa gagal dalam produksi," ungkap Tsuyoshi Iwashita, Ketua Panitia Penyelenggarabidang keamanan Olimpiade.
Untuk Komite Penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo, Komite Penyelenggara Olimpiade melatih sistem pemantauan yang dipasang di tempat kompetisi untuk tujuan keamanan.
Setiap tempat kompetisi dipisahkan dalam turnamen Tokyo, masing-masing dari 48 tempat termasuk Desa Olimpiade akan memiliki markas keamanan cyber dan sekitar 8.000 kamera serta 2500 detektor akan dipasang di sekitar tempat dan di kursi penonton. berencana untuk memasang sistem pemantauan skala besar.
Pelatihan untuk sistem ini diadakan di Tokyo pada tanggal 7 Juni 2021 ini secara besar-besaran dengan mengerahkan berbagai anggota keamanan Olimpiade.
Pelatihan dilakukan dengan asumsi bahwa ada orang yang mencurigakan telah menyerbu pagar yang mengelilingi tempat kompetisi, dan ketika sensor yang dipasang di pagar diaktifkan, tampak sekali tampil di monitor ruangan yang tampak seperti markas keamanan.
"Saya mengkonfirmasi penampilan orang yang mencurigakan dengan kamera di dekatnya. Tangkap dia," perintah pusat kontrol keamanan.
Kemudian, setelah menginstruksikan penjaga untuk pergi ke tempat kejadian secara nirkabel, penanggung jawab markas keamanan juga meminta dukungan dari polisi dan segera mengamankan orang yang mencurigakan.
Panitia telah melakukan latihan sistem pemantauan ini dari awal, sehingga dalam pelaksanaannya nanti sekitar 10 orang berencana untuk mengoperasikannya 24 jam sehari.
Sementara itu Beasiswa dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif dengan melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.