Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden Toyota Jepang Minta Maaf terkait Kasus Pelecehan Kekuasaan terhadap Karyawannya

Seorang karyawan TMC pria berusia 28 tahun yang bekerja di departemen desain kendaraan Toyota Motor Corp bunuh diri setelah kembali dari cuti.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Presiden Toyota Jepang Minta Maaf terkait Kasus Pelecehan Kekuasaan terhadap Karyawannya
Istimewa
Kantor Toyota Motor Corporation di Tokyo dengan gedung warna merah bata. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Toyota Motor Corporation (TMC) telah menyelesaikan kasus karyawan bunuh diri gara-gara pelecehan kekuasaan salah stau pimpinan TMC dengan pihak keluarga yang ditinggalkan.

Seorang karyawan TMC, menurut berita NHK Senin (7/6/2021), melakukan bunuh diri pada tahun 2017 dan Kantor Inspeksi Standar Dinas Tenaga Kerja Jepang mengenalinya sebagai kecelakaan terkait pekerjaan karena pelecehan kekuasaan dari bosnya.

Perusahaan membayar biaya penyelesaian dan menunjukkan tindakan keluarga yang ditinggalkan untuk mencegah terulangnya, dan dikatakan bahwa pemahaman kesepakatan telah diperoleh.

Pada tahun 2017, seorang karyawan TMC pria berusia 28 tahun yang bekerja di departemen desain kendaraan Toyota Motor Corp bunuh diri setelah kembali dari cuti.

Dan Kantor Inspeksi Standar Dinas Tenaga Kerja Jepang memutuskan bahwa itu disebabkan oleh pelecehan kekuasaan oleh bosnya.

Menurut Toyota, masalah itu diselesaikan dengan keluarga korban bunuh diri, pada bulan April 2021.

BERITA TERKAIT

Presiden Akio Toyoda mengunjungi keluarga korban bunuh diri dan meminta maaf.

Kemudian Pusat konsultasi baru dibentuk sebagai tempat psikiater mengikuti karyawan yang sedang cuti.

Lalu memperkuat sistem meja konsultasi yang menerima laporan anonim tentang pelecehan, dan semacamnya.

Baca juga: Daftar Harga Mobil Bekas di Bawah Rp 100 Juta Juni 2021: Toyota Rush hingga Daihatsu Xenia

Toyoda menjelaskan langkah-langkah untuk mencegah terjadinya kasus serupa dan mengatakan bahwa dia mendapatkan pemahaman dari keluarga korban.

Selain itu, meskipun jumlah uang dukanya tidak diungkapkan, itu berarti uang pelunasan juga telah dibayarkan.

"Kami ingin menyampaikan belasungkawa terdalam kepada karyawan yang meninggal dan meminta maaf karena menyebabkan gejolak publik. Kami akan mengambil tindakan menyeluruh untuk mencegah terulangnya, sehingga hal ini tidak akan terjadi lagi," kata Toyota.

Keluarga yang berduka dari karyawan yang meninggal berkomentar melalui pengacara, mengatakan bahwa pihak korban dapat menyelesaikan dengan perusahaan karena merasakan permintaan maaf yang tulus atas tanggapan tersebut.

"Bahkan jika saya mendapatkan sertifikasi kecelakaan industri dan menerima kompensasi dari perusahaan, putra saya tidak kembali."

"Putra penting saya telah menjadi seperti itu, dan itu masih membuat saya sakit. Memikirkan putra saya, saya merasa seperti aku ingin bertemu denganmu," ungkap pihak keluarga korban.

"Saya pikir pelecehan kekuasaan di tempat kerja dapat mengganggu kehidupan satu orang dan orang-orang di sekitarnya. Untuk mencegah hal ini jangan terjadi lagi, perusahaan secara serius bekerja untuk memperbaiki lingkungan kerja. Saya sangat berharap agar perusahaan tidak melakukan kesalahan. Dalam menangani korban pelecehan kekuasaan di tempat kerja, dan saya akan terus memperhatikan apakah Toyota benar-benar telah berubah."

Baca juga: Antisipasi Mutan Covid-19, Laboratorium Tes PCR di Bandara Jepang Ditambah

Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato mengatakan pada konferensi pers, Senin (7/6/2021), "Saya ingin menahan diri dari menjawab kasus individu, tetapi seharusnya tidak boleh ada pelecehan kekuasaan di tempat kerja."

"Undang-Undang Promosi Komprehensif Kebijakan Tenaga Kerja yang direvisi, yang mulai berlaku pada Juni tahun lalu, mensyaratkan langkah-langkah manajemen ketenagakerjaan untuk mencegah pelecehan, dan undang-undang terkait akan memperluas kewajiban untuk usaha kecil dan menengah mulai April tahun depan. Kami akan melakukan yang terbaik untuk memastikan penegakan hukum dan bekerja untuk memberantas pelecehan kekuasaan," tambah Kato.

Sementara itu Beasiswa dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas