Donor Darah 'Pasang Surut' di AS Selama Covid-19, Padahal Satu Donasi Bisa Selamatkan Tiga Nyawa
Di Amerika Serikat (AS), seseorang membutuhkan darah setiap dua detik untuk mengatasi masalah kesehatan apapun, mulai dari operasi dan penyakit parah
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, OKLAHOMA - Di Amerika Serikat (AS), seseorang membutuhkan darah setiap dua detik untuk mengatasi masalah kesehatan apapun, mulai dari operasi dan penyakit parah hingga perawatan kanker serta cedera traumatis.
Menurut Palang Merah AS, setiap menit ada 30 orang yang membutuhkan donor darah, lalu 1.800 orang per jam, 43.200 orang per hari dan lebih dari 15 juta orang per tahun.
Ini mengindikasikan bahwa mendonorkan darah merupakan bagian penting dari sistem perawatan kesehatan di AS.
Dikutip dari laman integrisok.com, Selasa (8/6/2021), donor darah mengalami 'pasang surut' sepanjang tahun 2020, terutama selama liburan dan dengan cuaca inklusif di AS.
Padahal satu donasi dapat menyelamatkan hingga tiga nyawa.
Seperti yang disampaikan Chief Medical Officer (CMO) Oklahoma Blood Institute Dr. Le, M.D.
"Donor darah itu penting, saat ini lebih penting dari sebelumnya, selama pandemi Covid-19 ini. Pada awal pandemi musim semi lalu, kami menghadapi tantangan karena terjadi pembatalan donor darah dipicu pembatasan bisnis, sekolah, dan perjalanan awal untuk penyebaran kurva infeksi," kata Dr. Le.
Baca juga: Amerika Serikat Bagi-bagi Vaksin Covid-19 Gratis, Apakah Indonesia Masuk dalam Daftar?
Kendati terjadi penurunan beberapa pola pemesanan untuk inventaris rumah sakit, kebutuhan terhadap darah dan trombosit masih tetap ada karena peran terapeutik mereka dalam manajemen trauma dan kanker.
Oklahoma Blood Institute, yang merupakan pusat darah independen terbesar keenam di AS, memainkan peran kunci dalam memungkinkan warganya untuk menerima transfusi darah.
Lembaga ini menyediakan lebih dari 90 persen supply darah ke lebih dari 160 rumah sakit dan fasilitas medis, termasuk semua darah yang digunakan di rumah sakit metro Oklahoma City.