Geng Narkoba di Kota Manaus Brasil Ngamuk, Bakar Mobil dan Tembaki Polisi karena Bos Tewas
Kota Manaus di negara bagian Amazonas, Brasil terpaksa menutup sekolah hingga transportasi umum karena geng narkoba mengamuk di kota.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Kota Manaus di negara bagian Amazonas, Brasil terpaksa menutup sekolah hingga transportasi umum karena geng narkoba mengamuk di kota.
Dilansir The Guardian, pemerintah memutuskan sejumlah penutupan itu setelah polisi menembak seseorang diduga pemimpin jaringan narkoba.
Insiden penembakan itu memicu serangan balasan dari geng tersebut, kata pejabat pemerintah.
Belasan bus umum, gedung, bank, dan kendaraan pribadi di Kota Manaus jadi sasaran pengrusakan.
Organisasi perdagangan narkoba di kota ini melakukan pembalasan atas pembunuhan seseorang diduga pemimpinnya tersebut.
Baca juga: Para Pemain Timnas Brasil Mengancam Akan Boikot Copa America
Baca juga: Kasus Narkoba & Senpi Ilegal, Askara Dijatuhi Hukuman 9 Bulan Penjara hingga Denda Rp 10 Juta
Sedikitnya ada 21 kendaraan yang menjadi korban pembakaran.
Pada Minggu (6/6/2021) lalu, Gubernur Wilson Lima menurunkan perintah untuk mengerahkan garda nasional.
Kekerasan yang terjadi turut menghambat proses vaksinasi Covid-19.
Pejabat pemerintahan Manaus bahkan menutup situs vaksinasi karena takut akan diserang.
Mereka berharap vaksinasi bisa berlanjut pada Selasa (8/6/2021).
Pada siang hari, layanan bus mulai beroperasi, namun kembali ditutup saat malam hari.
Sekretaris keamanan Amazonas, Louismar Bonates mengatakan, serangan ini diperintahkan sosok dari dalam penjara.
Lebih lanjut, geng narkoba melakukannya demi membalaskan dendam kematian tersangka penyelundup Erick Batista Costa yang dikenal sebagai "Dadinho".
Dadinho dibunuh polisi pada Sabtu (5/6/2021) malam, saat operasi di wilayah Redençao, sebelah Barat Manaus, jelas petugas setempat.
Pada Minggu siang, geng narkoba ini melemparkan bom ke stasiun bus, bank, hingga membakar ban.
Semua aksi kekerasan mereka ditampilkan media lokal di televisi.
Serangan juga dilancarkan dari laut, di mana geng ini menembaki pintu masuk kantor polisi pelabuhan Manaus dari atas speedboat, lapor surat kabar O Globo.
Dilaporkan, satu orang melemparkan granat namun tidak meledak dan beruntung tidak ada korban jiwa ataupun cedera dari serangan tersebut.
Sejauh ini, 29 orang yang diduga melakukan serangan telah ditangkap, kata sekretariat keamanan negara bagian Amazonas.
Sebanyak 27 orang merupakan pelaku aksi kekerasan secara langsung dan dua lainnya merupakan perencana, kata sekretariat.
Baca juga: Istri Raja Kartel Narkoba El Chapo Ditangkap Polisi: Menikah Diusia 18 Tahun hingga Hidup Glamor
Baca juga: Bareskrim Polri Bongkar Sindikat Narkoba Jerman-Indonesia, 13.865 Butir Ekstasi Disita
Warga Manaus mengatakan kepada O Globo bahwa mereka merasa seperti sandera di dalam rumah sendiri karena takut keluar.
Ancaman beredar di media sosial yang diduga dari geng kriminal ini.
"Kami telah sangat memperkuat patroli," kata Bonates, sekretaris keamanan.
"Orang-orang dapat keluar dari rumah mereka dan bergerak dengan bebas. Polisi berada di jalan-jalan untuk menjamin keamanan," lanjutnya.
Serangan dipusatkan di Manaus, tetapi juga terjadi di Kota kecil Parintins dan Careiro Castanho.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)