Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pohon Mahal Jepang pun Mulai Dicuri di Tengah Pandemi Corona

Masa pandemi dengan ekonomi yang semakin susah rupanya membuat seseorang nekad mencuri tanaman mahal pula yang berharga sekitar 70.000 yen satu pohon

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pohon Mahal Jepang pun Mulai Dicuri di Tengah Pandemi Corona
Richard Susilo
Foto CCTV Japan Line Hanaki Centerdi Gifu Jepang dengan pencuri terlihat saat berakhir tengah malam dan pohon-pohon mahal yang dicuri (insert). 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -  Masa pandemi dengan ekonomi yang semakin susah rupanya membuat seseorang nekad mencuri tanaman mahal yang berharga sekitar 70.000 yen satu pohon di Jepang tengah malam dan berkali-kali.

"Sepertinya saya  berurusan dengan pencuri itu bukan untuk pertama kalinya. Saya pikir itu adalah seseorang yang mengenal tanaman dengan baik," ungkap Daisuke Kinoshita, penanggung jawab penanaman pohon di Japan Line Hanaki Center di prefektur Gifu Selasa (8/6/2021).

Pencurian telah terjadi 13 Mei 2021 dan sudah dilaporkan ke polisi tetapi hanya menasehati saja agar merekam bukti-bukti yang ada.

Kini tiga hari lalu (5/6/2021) tampaknya sang pencuri datang lagi tengah malam dan tanpa penerangan tanpa senter di tangannya, tetapi bisa langsung tahu di mana pohon yang mahal berada.

"Tampaknya dia sudah meneliti sebelumnya letak-letak tanaman yang mahal sehingga malam hari yang sangat gelap pun dengan mudah diambilnya tanpa senter sekali pun," tambah Kinoshita.

Orang yang bertanggung jawab melihat ke belakang pada masa itu. Tempat ini  adalah toko khusus berkebun di Kota Kani, Prefektur Gifu.

Berita Rekomendasi

Dengan luas total sekitar 40.000 meter persegi, dan membanggakan salah satu area terbesar di wilayah Tokai.

"Sebagian besar tanaman yang dicuri adalah tanaman dedaunan mahal yang harganya paling murah 10.000 yen atau lebih."

Pria itu sedang memegang tanaman dedaunan dengan tinggi sekitar 50 cm. Kemudian, taruh di atas kereta pendorong dan dibawa sendiri ke luar.

“Ketika seorang pria datang, saya mengambil produk pertama yang saya ambil dari sini dan meletakkannya di sana. Saya juga membawa produk dari lantai penjualan ke tempat tersebut. Tampaknya pencuri juga memperhatikan gerak-gerik saya sebelumnya."

"Beberapa zaitun  dan baru-baru ini  Yucca Rostrata yang populer dicuri. Bahkan yang kecil harganya 20.000 yen,  termasuk yang besar 70.000 yen dalam kisaran yang bisa dibawa, dirampoknya juga."

Barang-barang yang dicuri adalah "Yucca Rostrata" dan "Yucca Rigida" asli Texas dan Meksiko. Dan ada tiga jenis "zaitun", yang sangat populer. Total 17 pohon  dalam 2 hari. Kerusakan pada toko tersebut dikatakan berjumlah sedikitnya 500.000 yen. Beberapa di antaranya berharga sekitar 80.000 yen per item.

"Daya tariknya adalah item yang begitu banyak,  besar dan berharga mahal. Saya duga akan dijual lewat internet," tambahnya.

Pria itu sepertinya adalah orang yang cukup akrab dengan tanaman dedaunan.

Polisi sedang menyelidiki kasus pencurian tersebut sampai kini dan pencurinya belum tertangkap hingga kini (8/6/2021).

Beberapa waktu lalu juga buah-buahan para petani dicuri pula oleh warga Vietnam yang ada di Jepang. Demikian pula babi ternak dan sayur-sayuran. Beberapa orang telah ditangkap pihak kepolisian.

Sementara itu Beasiswa dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif dengan melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas