Strategi Jitu New York Menarik Wisatawan Jepang Vaksinasi di Amerika Serikat
Setelah mengumumkan 6 Mei membuka New York buat asing, 13 Mei 2021 wisatawan Jepang yang mau vaksinasi di New York mulai berbondong mendaftar di Ameri
Editor: Johnson Simanjuntak
Penting untuk dicatat bahwa tidak mungkin untuk memprediksi berapa lama vaksinasi akan dimungkinkan di New York City.
"Kami meminta pelanggan kami untuk menahan hotel dan tiket pesawat mereka dalam waktu 10 hari dari perjalanan mereka. Ada banyak permintaan untuk bepergian selama liburan musim panas dari Juli hingga Agustus, tetapi sampai saat ini New York City tidak dapat menjamin bahwa kami terus inokulasi untuk pelancong luar negeri."
Pasti banyak orang, termasuk peneliti, yang harus pergi ke luar negeri untuk bekerja, tapi bukan hanya orang seperti pedagang yang tidak bisa keluar negeri.
"Untuk orang-orang seperti itu, saya tidak tahu kapan vaksinasi akan dilakukan. Saya tidak tahu dan tidak berpikir situasinya dapat ditoleransi."
Mengenai latar belakang kegembiraan tur vaksinasi, Profesor Kayo Takuma dari Universitas Metropolitan Tokyo, yang berspesialisasi dalam politik internasional, menunjukkan bahwa ada disparitas vaksin global kalau melihat keadaan di Amerika Serikat.
"Seiring dengan kemajuan vaksinasi di Amerika Serikat, vaksin surplus sedang dirilis. Tujuan Kota New York adalah memanfaatkannya secara efektif untuk mempromosikan industri pariwisata."
NY dikenal sebagai kota keuangan, tetapi pariwisata juga merupakan salah satu industri inti. Itu turun menjadi sepertiga tahun lalu dibandingkan tahun sebelumnya.
"Hal ini akan menjadi pesan positif bagi wisatawan bahwa New York adalah kota yang aman dan penuh kasih sayang."
Ungkapan Walikota New York 6 Mei 2021 cukup dipuji Profesor Takuma.
"Kebijakan Kota New York sesuai dengan kebutuhan orang kaya di negara-negara yang kurang atau terlambat divaksinasi. Di Amerika Tengah dan Selatan, tur vaksinasi dianggap sebagai simbol ketidaksetaraan. Di Jepang, mereka terbatas pada orang kaya. Tidak dapat dihindari bahwa akan ada rasa ketidakadilan dengan mereka yang tidak bisa bepergian.”
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika orang Jepang menginokulasi vaksin di luar negeri.
"Artinya, bahkan jika ada reaksi samping yang serius setelah vaksinasi, Anda harus menghadapinya dengan risiko Anda sendiri."
"Dalam kasus Jepang, kami siap untuk mengambil tindakan murah hati. Oleh karena itu, tergantung pada keadaan masing-masing individu apakah manfaat mengambil risiko dan inokulasi di luar negeri cukup," tambah Profesor Takuma.
Penanganan vaksin yang tidak disetujui di Jepang juga menjadi masalah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.