Masyarakat di Hiji Oita Berencana Ajukan Permohonan Tempat Pemakaman Bagi Kalangan Muslim di Jepang
Pemakaman muslim yang ada di Jepang masih sangat sedikit, hanya ada di Tokyo, Osaka dan Wakayama.
Editor: Dewi Agustina
Namun di masa mendatang dengan kesabaran dan pengertian bersama, Profesor Kohara percaya akan semakin banyak pemakaman muslim di Jepang.
Baca juga: Pemda Hachinohe Aomori Jepang Luncurkan Kotobal, untuk Komunikasi 12 Bahasa Termasuk Indonesia
"Tentu saja kaum muslim harus belajar cara kerja pemakaman di Jepang, bagaimana pengelolaannya dengan baik dan sebagainya agar sesuai pula dan bisa diterima kalangan masyarakat Jepang di sekitarnya. Sama-sama belajar sehingga bisa berkomunikasi dengan baik antara kedua pihak nantinya," kata dia.
Jumlah masjid pun dipercaya Kohara akan semakin banyak di Jepang di masa depan asalkan menyesuaikan dengan adat budaya Jepang serta mengikuti semua aturan yang ada.
"Di masjid itu bagus sebagai tempat saling tukar informasi banyak orang. Setiap Jumat berkumpul salat bersama. Lalu setelah itu berpencar kembali menjalankan kehidupan sehari-hari dengan baik," katanya.
Kalangan tua usia 50 tahunan ke atas diperkirakan memang masih banyak yang menentang kalangan muslim di Jepang. Namun kalangan muda bisa menerimanya asalkan mereka pun mau belajar mengenal Islam.
"Kalau kalangan mudanya mau mengenal Islam dengan baik, mungkin akan lebih cepat membaur kedua kelompok masyarakat dan berdampingan dengan baik dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari di masa mendatang," ujarnya.
Sementara itu Beasiswa dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.