7 Bayi dan Balita di Dortmund Dapat Paspor Indonesia Pertama Kali
Dari 12 bayi dan balita tersebut, 7 orang diantaranya membuat paspor Indonesia untuk pertama kali.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, DORTMUND -- Sebanyak 12 orang bayi dan balita didaftarkan untuk mendapatkan pelayanan publik "Warung Konsuler" di kota Dortmund yang diselenggarakan KJRI Frankfurt, Sabtu (12/6/2021).
Dari 12 bayi dan balita tersebut, 7 orang diantaranya membuat paspor Indonesia untuk pertama kali.
KJRI Frankfurt dalam keterangannya menyatakan ini merupakan pertama kalinya pelayanan publik "Warung Konsuler" diselenggarakan di kota Dortmund.
Dalam kesempatan itu, warga negara Indonesia (WNI) yang berdomisili di Dortmund dan sekitarnya bisa memperoleh layanan kekonsuleran dan keimigrasian.
"Seperti paspor, surat keterangan pencatatan kelahiran, surat keterangan pencatatan perkawinan, legalisasi surat kuasa, dan lapor diri WNI di luar negeri," tulis KJRI, Minggu (13/6/2021).
Baca juga: Paspor Vaksinasi Hanya Berlaku Bagi Warga yang Hendak ke Luar Jepang
Orang tua dari salah seorang balita mengatakan cukup terkendala untuk berkendara ke Frankfurt dengan anak kecil, sehingga Warung Konsuler di Dortmund sangat memudahkan mereka.
Warung Konsuler kali ini telah memberikan 50 pelayanan konsuler kepada masyarakat Indonesia yang tinggal di kota Dortmund dan sekitarnya.
Warung Konsuler adalah salah satu program pelayanan publik untuk menjangkau WNI yang berada di luar kota Frankfurt, sehingga dapat membantu WNI menghemat waktu dan biaya.
Baca juga: Paspornya Akan Dicabut, Apa Dampaknya Bagi Paul Zhang? Ini Penjelasan Pakar Hukum Internasional
Dortmund terletak di negara bagian North Rhine Westphalia, dan berjarak sekitar 250 km dari kota Frankfurt.
Wilayah Kerja KJRI Frankfurt mencakup enam negara bagian yang terletak di sebelah selatan Jerman yaitu Hesse, Baden Württemberg, North Rhine Westphalia, Bavaria, Rhineland Palatinate dan Saarland. Jumlah WNI di wilayah kerja KJRI Frankfurt tercatat 14.305 orang.
"Ini merupakan jumlah terbesar di wilayah Eropa setelah Belanda dan Inggris," tutupnya.