Partai Koalisi Pemerintah Jepang Bakal Tolak Mosi Tidak Percaya Pihak Oposisi
Mosi tidak percaya yang diajukan oposisi Jepang terhadap pemerintahan PM Jepang Yoshihide Suga dipastikan akan ditolak koalisi pemerintahan.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Mosi tidak percaya yang diajukan oposisi Jepang terhadap pemerintahan PM Jepang Yoshihide Suga dipastikan akan ditolak koalisi pemerintahan Partai Liberal Demokrat (LDP) dan Komeito.
Seperti diketahui, Selasa (15/6/2021) oposisi menyampaikan mosi tidak percaya itu kepada Ketua DPR Tadamori Oshima.
"Kita akan tolak mosi tidak percaya itu dalam sidang paripurna DPR sore ini," ungkap Sekretaris Jenderal LDP Toshihiro Nikai (82), Selasa (15/6/2021).
Sedangkan pembubaran parlemen kemungkinan akan ditunda karena waktunya tidak pas, sangat dekat dengan pembukaan Olimpiade yang akan dilakukan 23 Juli 2021.
Pemimpin koalisi Partai Komeito, Natsuo Yamaguchi merasa aneh dengan langkah yang dibuat partai oposisi pagi ini.
"Saya tidak akan pernah mengikuti apa yang dilakukan oposisi," ungkap Yamaguchi.
Setelah pertemuan penghubung partai yang berkuasa, perwakilan Komeito Yamaguchi mengatakan kepada wartawan, "Tidak ada titik ketidakpercayaan di pihak oposisi, dan saya akan menolak mosi tersebut sebagai partai yang berkuasa."
Yamaguchi benar-benar bingung dengan sikap oposisi di saat sibuk menjelang Olimpiade saat ini.
Baca juga: Baru Pulang dari KTT G7 di Inggris, PM Jepang Yoshihide Suga Disambut Mosi Tidak Percaya
"Tidak masuk akal jika pihak oposisi mengajukan mosi tidak percaya kepada Kabinet yang meminta perpanjangan sidang. Padahal kan mereka mengeluarkan resolusi dimaksudkan sebenarnya untuk mencari pembubaran. Tetapi mengapa sikap untuk meminta perpanjangan sidang. Bukankah itu kontradiksi?" kata dia.
"Sesi diputuskan oleh Diet dan kami menahan diri untuk berkomentar. Pemerintah akan meloloskan RUU yang diajukan ke Diet selama sesi. Oleh karena itu, saya akan melakukan yang terbaik," ungkap Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato
menanggapi pertanyaan dari wartawan tentang perlunya memperpanjang sesi Diet.
"Pemerintah memiliki berbagai masalah seperti tindakan melawan virus corona dan membangun kembali ekonomi. Kami telah melakukan yang terbaik untuk menyelesaikan masalah untuk terus melindungi kehidupan dan mata pencaharian masyarakat," tambah Kato.
Sementara itu beasiswa dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.