Kasus Covid-19 di Malaysia Masih Tinggi, Tercatat 5.150 Kasus Baru dalam 24 Jam Terakhir
Direktur Jenderal Kesehatan Noor Hisham Abdullah mengatakan Selangor memiliki angka tertinggi dengan 1.914 kasus baru.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, MALAYSIA - Malaysia mencatat 5.150 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir pada Rabu (16/6/2021).
Hal itu dikonfirmasi Kementerian Kesehatan seperti dilansir media Malaysia The Strar, Rabu (16/6/2021).
Dengan itu, total kasus nasional Covid-19 di negara itu naik menjadi 673.026 orang.
Dalam sebuah postingan Twitter, Direktur Jenderal Kesehatan Noor Hisham Abdullah mengatakan Selangor memiliki angka tertinggi dengan 1.914 kasus baru.
Diikuti oleh Negri Sembilan (607 kasus), Sarawak (570), Kuala Lumpur (480), Johor (392), Kelantan (230), Kedah (228), Sabah (228), Sabah (184), Melaka (152), Labuan (101), Penang (99), Perak (66), Pahang (57), Terengganu (56), Perlis (8), dan Putrajaya (6).
Baca juga: PM Malaysia Umumkan 4 Fase Pemulihan Nasional, Dimulai dengan Lockdown
Sehari sebelumnya, Selasa (15/6/2021), Malaysia melaporkan 5.419 kasus baru Covid-19, dalam 24 jam terakhir.
Sebagaimana diberitakan Malaysia memperpanjang masa lockdown nasional selama dua minggu lagi mulai 15-28 Juni.
Hal itu diumumkan Menteri Senior Malaysia Ismail Sabri Yaakob seperti dilansir media lokal The Star, Jumat (11/6/2021).
Dia mengatakan Kementerian Kesehatan telah menyampaikan laporannya dan mengusulkan kepada Dewan Keamanan Nasional (NSC) yang diketuai oleh Perdana Menteri agar lockdown diperpanjang.
Ia mengatakan jumlah kasus Covid-19 masih di atas 5.000 setiap harinya, dengan rata-rata kasus baru di angka 6.871 per Kamis (10/6/2021).
"Oleh karena itu, lockdown akan diperpanjang selama dua minggu lagi, berlaku mulai 15 hingga 28 Juni," katanya dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya Direktur jenderal kesehatan Noor Hisham Abdullah pada Sabtu menegaskan kembali bahwa Malaysia mungkin akan mencapait hingga 13.000 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam pada pertengahan Juni, jika langkah-langkah protokol kesehatan dan pencegahan tidak diikuti.