Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sekjen PBB Antonio Guterres Dilantik untuk Masa Jabatan Kedua

Majelis PBB melantik Antonio Guterres sebagai Sekretaris Jenderal untuk lima tahun ke depan.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
zoom-in Sekjen PBB Antonio Guterres Dilantik untuk Masa Jabatan Kedua
John MACDOUGALL / AFP
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres berbicara di Bundestag (majelis rendah parlemen) pada 18 Desember 2020 di Berlin. 

TRIBUNNEWS.COM - Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang beranggotakan 193 orang, dengan suara bulat, melantik Antonio Guterres sebagai Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Melansir Al Jazeera, Antonio Guterres kembali menduduki masa jabatannya untuk lima tahun ke depan.

Pria Portugis berusia 72 tahun merupakan satu-satunya kandidat untuk posisi teratas badan dunia itu.

"Saya akan memberikan segalanya untuk memastikan tumbuhnya kepercayaan antara dan di antara negara-negara besar dan kecil, untuk membangun jembatan, dan untuk terlibat tanpa henti dalam membangun kepercayaan,” kata Guterres kepada Majelis Umum setelah mengambil sumpah jabatan.

Baca juga: Kekerasan Myanmar Naik, PBB: Demokrasi Rapuh Berubah Jadi Bencana HAM, Warga Jadi Perisai Manusia

Baca juga: Dewan Keamanan PBB Dukung Guterres Jadi Sekjen PBB untuk Masa Jabatan Kedua

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres berbicara di Bundestag (majelis rendah parlemen) pada 18 Desember 2020 di Berlin.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres berbicara di Bundestag (majelis rendah parlemen) pada 18 Desember 2020 di Berlin. (John MACDOUGALL / AFP)

Para duta besar di ruang majelis bertepuk tangan saat Presiden Majelis Volkan Bozkir mengumumkan terpilihnya kembali Guterres dengan “aklamasi”, tanpa pemungutan suara.

Dewan Keamanan beranggotakan 15 orang awal bulan ini merekomendasikan Majelis Umum untuk mengangkat kembali Guterres.

Masa jabatan keduanya secara resmi dimulai pada 1 Januari 2022.

BERITA REKOMENDASI

Guterres menggantikan Ban Ki-moon pada Januari 2017, hanya beberapa minggu sebelum Donald Trump menjadi presiden Amerika Serikat.

Sebagian besar masa jabatan pertama Guterres difokuskan untuk menenangkan Trump, yang mempertanyakan nilai PBB dan multilateralisme.

Washington adalah kontributor keuangan terbesar PBB, bertanggung jawab atas 22 persen dari anggaran reguler dan sekitar seperempat dari anggaran pemeliharaan perdamaian.

Presiden Joe Biden, yang mulai menjabat pada Januari, telah mulai memulihkan dana yang dipotong oleh pendahulunya ke badan-badan PBB dan terlibat kembali dengan badan dunia itu.

Baca juga: Soal RUU KUHP, LBH Jakarta Singgung Resolusi PBB

Baca juga: Pengamat: Tak Ada Jaminan Suara PBB Akan Meningkat di Pemilu 2024 dengan Merekrut Artis

Presiden AS Joe Biden menghadiri sesi kerja pada KTT G7 di Carbis Bay, Cornwall pada 12 Juni 2021. Para pemimpin G7 dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat bertemu akhir pekan ini untuk pertama kalinya di hampir dua tahun, untuk pembicaraan tiga hari di Carbis Bay, Cornwall.
Presiden AS Joe Biden menghadiri sesi kerja pada KTT G7 di Carbis Bay, Cornwall pada 12 Juni 2021. Para pemimpin G7 dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat bertemu akhir pekan ini untuk pertama kalinya di hampir dua tahun, untuk pembicaraan tiga hari di Carbis Bay, Cornwall. (Leon Neal / POOL / AFP)

Pemimpin yang cakap

Di antara mereka yang menyambut terpilihnya kembali Guterres adalah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Kanselir Jerman Angela Merkel.

Blinken menyebut Guterres sebagai berorientasi pada hasil dan pemimpin yang cakap.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas