Rusia Abstain dalam Seruan PBB soal Embargo Senjata ke Myanmar, Kini Malah Undang Pemimpin Junta
Pemimpin pemerintah militer atau junta Myanmar tiba di Rusia untuk hadiri Konferensi Keamanan Internasional Moskow, Minggu (20/6/2021).
Penulis: Rica Agustina
Editor: Arif Fajar Nasucha
KTT ASEAN
Sebelumnya Min Aung Hlaing menghadiri pembicaraan krisis di Myanmar dengan para pemimpin 10 negara blok Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN di Jakarta pada Sabtu (24/4/2021).
Konferensi tersebut merupakan perjalanan luar negeri pertamanya sejak ia merebut kekuasaan 1 Februari 2021.
Pertemuan itu menghasilkan pernyataan "lima poin konsensus" yang menyerukan "penghentian segera kekerasan" dan kunjungan ke Myanmar oleh utusan khusus regional.
Namun sang jenderal mengatakan dalam wawancara televisi kemudian bahwa Myanmar belum siap untuk mengadopsi rencana tersebut.
Seorang utusan khusus belum ditunjuk, dan kekerasan terus berlanjut di seluruh negeri.
Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer menggulingkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi dan pemerintah Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD).
Tindakan keras pemerintah militer terhadap perbedaan pendapat telah menewaskan sedikitnya 870 warga sipil, menurut kelompok pemantau lokal.
Baca juga: Kekerasan Myanmar Naik, PBB: Demokrasi Rapuh Berubah Jadi Bencana HAM, Warga Jadi Perisai Manusia
Baca juga: Politisi Myanmar Minta Dukungan Warga Rohingya Melawan Junta Militer
Berita lain seputar Krisis Myanmar
(Tribunnews.com/Rica Agustina)