Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Seorang Wanita Diadili Karena Bunuh Ayah Tiri yang Kemudian Jadi Suami dan Menjual Dirinya

Valerie Bacot diadili karena membunuh ayah tiri yang memerkosanya bertahun-tahun, lalu jadi suami serta menjual dirinya ke supir truk di Prancis

Editor: hasanah samhudi
zoom-in Seorang Wanita Diadili Karena Bunuh Ayah Tiri yang Kemudian Jadi Suami dan Menjual Dirinya
AFP
Valerie Bacot, dikelilingi tiga anaknya tiba di pengadilan 

TRIBUNNEWS.COM, DIJON – Hidup bagi Valerie Bacot penuh ketakutan sejak ia menginjak pubertas. Hingga pada satu hari, ia bertekad mengakhiri penderitaannya. Valerie Bacot akhirnya membunuh pria yang memperkosanya selama bertahun-tahun.

Valerie Bacot diadili di Chalon-sur-Saone, di wilayah Burgundy tengah Prancis, Senin (21/6), dan dijadwalkan berlangsung hingga Jumat mendatang.

Ia dituduh telah membunuh ayah tirinya, yang memerkosanya sejak kecil, hingga pria itu menjadi suami sekaligus sebagai germonya.

Kasus ini telah memobilisasi pembelaan terhadap perempuan melawan kekerasan laki-laki, dengan ratusan ribu orang menandatangani petisi agar Valerie Bacot dibebaskan.

"Saya harus mengakhirinya," tulis Valerie Bacot (40)  dalam bukunya yang berjudul "Everybody Knew".

Baca juga: Jadi Korban Perkosaan Saat Remaja, Lady Gaga Menangis Ceritakan Itu Kembali, Trauma hingga Mati Rasa

“Saya takut, sepanjang waktu,” katanya.

Bacot berusia 12 tahun Ketika ayah tirinya, Daniel Polette, yang 25 tahun lebih tua darinya, memperkosanya untuk pertama kali.

Berita Rekomendasi

Setelah dipenjara karena perbuatannya, ternyata ayah tirinya kembali ke keluarganya. Dan mimpi buruk Valerie Bacot kembali terulang. Ia menjadi korban pemerkosaan berantai.

Pada usia 17, Bacot hamil. Alih-alih dilindungi, ia justru diusir dari rumah oleh ibunya yang pecandu alkohol, dan tinggal bersama Polette.

Pada satu ketika, Polette yang juga seorang peminum berat menjadi semakin ganas, menyerangnya dengan palu.

Baca juga: Muncul Laporan Perkosaan Massal kepada Muslim Uighur di China, AS Serukan Investigasi

Polette kemudian memerintahkannya untuk bekerja sebagai pelacur bagi pengemudi truk yang lewat.

Penyelidik menetapkan bahwa Polette mengancam akan membunuhnya jika dia menolak, menodongkan pistol ke arahnya berkali-kali.

Ketika Polette mulai menanyai putrinya yang berusia 14 tahun, Karline, tentang seksualitasnya yang sedang berkembang, Bacot memutuskan bahwa  "ini harus dihentikan."

Pada Maret 2016, setelah Polette memerintahkannya melayani seorang klien, Valerie menggunakan pistol Polette yang disembunyikannya di dalam mobil dan menembak leher bagian belakang suaminya.

Bacot menyembunyikan jasad suaminya dengan bantuan dua dari empat anaknya.

Baca juga: Dua Gadis Korban Perkosaan Terancam Didenda Karena Jalan-Jalan Saat Lockdown di Rusia

Pada Oktober 2017 Valerie ditangkap. Ia mengaku bersalah dan satu tahun kemudian dibebaskan sambil menunggu persidangannya.

Para pengacaranya Janine Bonaggiunta dan Nathalie TomasiniKemengatakan "kekerasan ekstrem yang dideritanya selama 25 tahun dan ketakutan bahwa putrinya akan menjadi yang berikutnya" mendorongnya untuk membunuh Polette.

Janine Bonaggiunta dan Nathalie Tomasini telah membela Jacqueline Sauvage, seorang wanita Prancis yang dijatuhi hukuman 10 tahun penjara karena membunuh suaminya yang kasar. Namun Sauvage mendapatkan pengampunan presiden pada tahun 2016 setelah menjadi simbol untuk perang melawan kekerasan yang ditujukan pada perempuan.

"Perempuan-perempuan korban kekerasan ini tidak memiliki perlindungan. Peradilan masih terlalu lambat, tidak cukup reaktif dan terlalu lunak terhadap para pelaku yang dapat terus menggunakan kekuatan kekerasan mereka," kata Bonaggiunta kepada AFP.

"Inilah yang justru bisa mendorong seorang wanita yang putus asa untuk membunuh demi bertahan hidup," katanya.

Baca juga: Kabar Terbaru Kasus Perkosaan Reynhard Sinaga, Pengadilan Pertimbangkan Hukuman Total Seumur Hidup

Hasil pemeriksaan awal pengadilan menyebutkan, Bacot yakin bahwa dia perlu melakukan tindakan ini untuk melindungi anak-anaknya..

Lebih dari 500.000 orang telah menandatangani petisi yang menuntut Bacot, yang mempertaruhkan nyawa di penjara karena pembunuhan, dibebaskan dari tuduhan. (Tribunnews.com/NST/Hasanah Samhudi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas