Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korea Utara Tidak Tertarik Lakukan Pembicaraan dengan AS

Ri memuji pernyataan yang dikeluarkan oleh saudara perempuan Kim, Kim Yo Jong, yang katanya menyikat "penilaian terburu-buru, dugaan dan harapan AS."

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Korea Utara Tidak Tertarik Lakukan Pembicaraan dengan AS
Korea Pool/Newsis via AP
Ri Son Gwon 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Menteri Luar Negeri Korea Utara pada Rabu (23/6/2021) mengatakan negaranya bahkan tidak mempertimbangkan dimulainya kembali pembicaraan nuklir yang macet dengan Amerika Serikat.

Pernyataan ini menepis harapan yang diungkapkan oleh pejabat AS dan Korea Selatan untuk dimulainya kembali negosiasi yang mandek.

Seperti dilansir dari AP dan Reuters, Rabu (23/6/2021), pernyataan Ri Son Gwon datang sehari setelah saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengeluarkan pesan yang mengatakan harapan AS untuk berbicara akan "menjerumuskan mereka ke dalam kekecewaan yang lebih besar lagi."

Harapan untuk memulai kembali pembicaraan nuklir berkobar setelah Kim Jong Un menginstruksikan para pejabat pada konferensi politik pekan lalu untuk mempersiapkan dialog dan konfrontasi - meskipun lebih untuk konfrontasi - dengan pemerintahan Biden.

Baca juga: FAKTA-FAKTA Viralnya Pernikahan Anak Perwira Polisi di Tapanuli Utara, Mahar Capai Rp 1 Miliar

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan menyebut komentar Kim sebagai "sinyal menarik."

Ri memuji pernyataan yang dikeluarkan oleh saudara perempuan Kim, Kim Yo Jong, yang katanya menyikat "penilaian terburu-buru, dugaan dan harapan AS."

Berita Rekomendasi

"Kami tidak mempertimbangkan bahkan kemungkinan kontak apa pun dengan AS, apalagi menginginkannya, yang akan membuat kami tidak ke mana-mana, hanya menghabiskan waktu berharga," kata Ri dalam sebuah pernyataan yang diusung oleh Kantor Berita Resmi Korea, KCNA.

Negosiasi nuklir antara Washington dan Seoul telah terhenti sejak runtuhnya pertemuan antara Kim Jong Un dan mantan Presiden Donald Trump pada 2019 lalu, karena ketidaksepakatan atas pelonggaran sanksi ekonomi yang dipimpin AS dengan imbalan denuklirisasi parsial oleh Korea Utara.

Sementara pejabat AS dan Korea Selatan menyatakan optimisme atas komentar Kim bahwa dia mengharapkan dialog dan konfrontasi.(AP/Reuters)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas