Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

751 Kuburan Tak Bertanda Ditemukan di Kanada, PM Justin Trudeau Desak Paus Fransiskus Minta Maaf

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau mendesak Paus Fransiskus meminta maaf setelah penemuan ratusan kuburan tanpa identitas.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in 751 Kuburan Tak Bertanda Ditemukan di Kanada, PM Justin Trudeau Desak Paus Fransiskus Minta Maaf
Foto PopeinJapan2019
Paus Fransiskus mencium anak-anak saat berkeliling Tokyo Dome sebelum misa dimulai, Senin (25/11/2019). 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau mendesak Paus Fransiskus meminta maaf setelah penemuan ratusan kuburan tanpa identitas.

Dilansir Reuters, Trudeau meminta Paus datang ke Kanada untuk meminta maaf atas peran Gereja Katolik yang menjalankan sekolah perumahan bagi anak-anak pribumi. 

Diketahui hampir 1.000 mayat ditemukan di kuburan massal tersebut.

"Saya telah berbicara secara pribadi secara langsung dengan Yang Mulia Paus Fransiskus untuk mendesaknya betapa pentingnya, bukan hanya dia membuat permintaan maaf, tetapi dia meminta maaf kepada penduduk asli Kanada di tanah Kanada," kata Trudeau kepada pers di Ottawa.

"Saya tahu bahwa kepemimpinan gereja Katolik sedang mencari dan sangat aktif terlibat dalam langkah-langkah selanjutnya yang dapat diambil," tambahnya.

Baca juga: Rapper Kelahiran Kanada Liquid Silva Rilis Lagu Berbahasa Indonesia, Judul Mantap

Baca juga: Ribuan Orang Kanada Turun ke Jalan, Dukung Keluarga Muslim yang Ditabrak Pria Diduga Islamofobia

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau beserta istri Sophie Gregoire Trudeau.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau beserta istri Sophie Gregoire Trudeau. (AFP/GEOFF ROBINSS)

Kelompok adat di Kanada, Cowessess First Nation pada Kamis mengatakan, sekitar 751 kuburan tidak bertanda ditemukan di lokasi Marieval Residential School di Saskatchewan.

Itu merupakan area sekolah Katolik yang sekarang sudah tidak beroperasi.

Berita Rekomendasi

Penemuan ini terjadi beberapa minggu setelah 215 kuburan tidak bertanda juga ditemukan di bekas sekolah di British Columbia.

Perdana Menteri Justin Trudeau mengatakan, dia "sangat sedih" dengan penemuan ini.

Dia mengatakan kepada penduduk asli bahwa, "luka dan trauma yang Anda rasakan adalah tanggung jawab Kanada untuk ditanggung."

Sekira tahun 1831 dan 1996, didirikan sistem sekolah perumahan Indian di Kanada.

Ini merupakan jaringan sekolah asrama wajib bagi masyarakat adat kala itu.

Sistem sekolah ini didanai pemerintah Kanada dan dikelola gereja-gereja Kristen dan Katolik.

Foto selebaran ini diambil pada tanggal 3 Februari 2021 dan dirilis oleh Kantor Pers Vatikan, Vatican Media, menunjukkan Paus Fransiskus memimpin audiensi mingguannya yang disiarkan langsung di Vatikan.
Foto selebaran ini diambil pada tanggal 3 Februari 2021 dan dirilis oleh Kantor Pers Vatikan, Vatican Media, menunjukkan Paus Fransiskus memimpin audiensi mingguannya yang disiarkan langsung di Vatikan. (Handout / VATICAN MEDIA / AFP)

Sistem sekolah diciptakan untuk membuat anak-anak pribumi melupakan pengaruh budaya asli mereka dan mengasimilasi mereka ke dalam budaya Kanada yang dominan.

Sebuah laporan komisi federal menemukan sistem sekolah perumahan memberlakukan genosida budaya pada penduduk asli Kanada.

Menurut Wikipedia, pada tahun 1930an diyakini sekitar 30 persen anak-anak pribumi bersekolah di sekolah perumahan.

Diperkirakan ada 3.200 hingga lebih dari 30.000 kematian terkait sistem sekolah ini.

Sistem sekolah perumahan dilaporkan memaksa anak-anak pribumi terpisah dari keluarga, terputus dari adat istiadat, mengalami kekerasan fisik hingga seksual.

"Saya telah mendengar langsung dari banyak umat Katolik di seluruh negeri ini yang ingin melihat gereja memainkan peran positif dalam hal ini," tambah Trudeau.

Awal bulan ini, Paus Fransiskus tidak meminta maaf secara langsung terkait penemuan kuburan ini.

Namun dia mengatakan sedih dengan penemuan sisa jasad 215 anak-anak pribumi di Kanada.

Baca juga: Kutuk Aksi Terorisme di Kanada, Fahira Idris: Dunia Jangan Diam, Islamofobia Harus Dilawan

Paus juga menyerukan penghormatan kepada hak dan budaya penduduk Indian asli.

Cowessess First Nation memulai pencarian radar penembus tanah pada 2 Juni, setelah penemuan 215 kuburan tak bertanda di Kamloops Residential School di British Columbia.

Fakta ini memicu kemarahan negara Kanada.

Radar di Marieval menemukan 751 tanda pada Rabu dengan margin kesalahan 10%.

Sehingga dapat disimpulkan, setidaknya 600 kuburan ada di situs tersebut.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas