Siapa Perempuan Tajir yang Terlibat Skandal dengan Mantan Menkes Inggris ?
Matt Hancock memang tengah terlibat dalam skandal perselingkuhan yang melibatkan asistennya, Gina Coladangelo.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
Saat itu, Hancock mengatakan bahwa mengundurkan diri adalah keputusan yang tepat bagi Ferguson.
Dibombardir dengan kritikan dan sindiran seperti itu, Hancock pada Jumat lalu akhirnya menyatakan permintaan maaf atas tindakannya dan mengundurkan diri sesaat setelah meminta maaf.
"Saya mengakui bahwa saya memang melanggar pedoman jarak sosial dalam situasi ini."
"Saya telah mengecewakan banyak orang dan saya sangat menyesal."
"Namun saya tetap fokus bekerja untuk mengeluarkan negara dari pandemi ini, dan akan berterima kasih atas privasi yang diberikan untuk keluarga saya terkait masalah pribadi ini," kata Hancock.
Menanggapi seruan untuk memecat menteri yang bersalah, Juru Bicara Downing Street mengatakan bahwa PM Inggris Boris Johnson telah menerima permintaan maaf Hancock dan masalah ini dianggap selesai.
Selain itu dijelaskan pula bahwa penunjukkan Coladangelo telah melewati prosedur yang sesuai.
"Perdana Menteri telah menerima permintaan maafnya dan menganggap masalah ini selesai, penunjukkan Coladangelo juga mengikuti semua prosedur yang benar," kata Juru Bicara Downing Street.
Lalu siapa Gina Coladangelo 'Perempuan Tajir' yang terlibat skandal dengan Matt Hancock ?
Coladangelo, yang telah berteman dengan Hancock sejak mereka bertemu di Universitas Oxford pada awal 2000-an, adalah pemegang saham utama di perusahaan lobi Luther Pendragon, yang berbasis di London pusat, Inggris.
Menurut media Inggris, ia juga merupakan Direktur Komunikasi di Oliver Bonas, sebuah brand fashion dan gaya hidup yang didirikan oleh suaminya, Oliver Tress.
Hancock, yang telah menikah dengan Martha Hoyer Millar sejak 2006, menunjuk Coladangelo sebagai Penasehat yang tidak dibayar di Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial, dengan kontrak enam bulan pada Maret tahun lalu.
Penunjukkan ini tentu memicu klaim 'chumocracy', karena sebuah laporan di The Times pada November 2020 mengklaim bahwa Hancock telah memilih teman terdekatnya sebagai penasehat.
Sebuah sumber mengatakan kepada The Sunday Times bahwa Hancock akan selalu meminta pendapat Coladangela terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan yang besar.