Disuntik AstraZeneca Versi India, 5 Juta Warga Inggris Terancam Ditolak Masuk Negara Eropa Lain
Setidaknya lima juta warga Inggris berpotensi dilarang masuk ke negara Eropa lainnya karena mereka vaksinasi menggunakan AstraZeneca versi India.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
Penolakan EMA atas vaksin produksi India memicu perdebatan secara global.
Fasilitas vaksin dunia, Covax mendesak para pemimpin menyamakan semua orang yang disuntik dengan vaksin yang sudah disetujui WHO.
Vaksin buatan Covishield asal India mayoritas didistribusikan ke Afrika.
Covax mengatakan, keputusan EMA melarang vaksin dari India ini sama halnya mendiskriminasi negara-negara miskin.
Seorang juru bicara Komisi Eropa mengatakan, masuk ke UE syaratnya harus divaksinasi penuh dengan salah satu vaksin yang disahkan di UE.
Departemen Kesehatan menolak untuk mengatakan dengan tepat berapa banyak dosis vaksin buatan India yang telah diberikan di Inggris, tetapi lima juta diimpor pada tahun 2021.
Baca juga: Nissan Bangun Pabrik Baru untuk Produksi Mobil Listrik di Sunderland, Inggris
Baca juga: 12 Orang Positif Covid-19, PN Bekasi Ditutup, Persidangan Dihentikan Sementara
Hingga Jumat (2/7/2021), kasus infeksi Covid-19 di dunia mencapai 183,4 juta terhitung sejak awal wabah.
Sementara itu angka kematian mencapai 3,9 juta dan pasien sembuh sebanyak 167,9 juta.
Menurut catatan Worldometers, beberapa negara Eropa ada di posisi 10 teratas kasus infeksi Covid-19.
Beberapa di antaranya, Prancis di urutan ke-4, Rusia ke-5, Inggris ke-7, dan Italia di urutan ke-10.
Sedangkan posisi 3 teratas ada Amerika Serikat, India, dan Brasil.
Berita terkait Virus Corona
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.