Gelombang Covid-19 Ancam Eropa Gara-gara Penonton Sepak Bola Tak Pakai Makser & Dempet-dempetan
Badan pengendalian penyakit Uni Eropa (ECDC) memperkirakan kehadiran varian itu dapat menyebabkan 90% kasus pada akhir Agustus.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, INGGRIS - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melansir data terbaru soal penyebaran Covid-19 di Benua Eropa.
Dalam sepekan ini infeksi Covid-19 meningkat 10% dalam sepekan di Eropa.
Padahal dua bulan sebelum kasus Covid-19 menurun.
WHO mengkhawatirkan risiko gelombang baru Covid-19 di Eropa dalam waktu dekat.
Direktur Regional WHO, Hans Kluge, mengatakan risiko telah meningkat karena peluncuran vaksin yang lamban, varian baru, dan peningkatan interaksi sosial.
WHO juga menyebut perhelatan sepak bola Euro 2020 sebagai "penyebar luar biasa" Covid-19.
Sebelumnya ratusan suporter sepak bola yang kembali dari London dan St Petersburg dinyatakan positif Covid-19.
Staf senior darurat WHO, Catherine Smallwood, meminta kota-kota tuan rumah Piala Eropa agar berbuat lebih banyak dalam memantau pergerakan para suporter.
"Yang perlu kita perhatikan adalah suporter di sekitar stadion," katanya, menyoroti perjalanan mereka sebelum dan sesudah laga.
"Apa yang terjadi setelah pertandingan? Apakah mereka pergi ke bar dan pub yang ramai?"
Suporter sepak bola yang berdempet-dempetan menonton sepak bola tanpa masker di stadion jadi sorotan dunia selama perhelatan Piala Eropa.
Baca juga: Disuntik AstraZeneca Versi India, 5 Juta Warga Inggris Terancam Ditolak Masuk Negara Eropa Lain
Kebangkitan varian Delta
Varian Delta yang berasal dari India dianggap sebagai ancaman terbesar oleh banyak negara di Eropa.
Badan pengendalian penyakit Uni Eropa (ECDC) memperkirakan kehadiran varian itu dapat menyebabkan 90% kasus pada akhir Agustus.