Gelombang Covid-19 Ancam Eropa Gara-gara Penonton Sepak Bola Tak Pakai Makser & Dempet-dempetan
Badan pengendalian penyakit Uni Eropa (ECDC) memperkirakan kehadiran varian itu dapat menyebabkan 90% kasus pada akhir Agustus.
Editor: Hasanudin Aco
Rusia mengalami rekor jumlah kematian selama tiga hari terakhir, dengan 672 kematian dan 23.543 kasus baru diumumkan pada Kamis saja.
Sebagian besar kasus baru di Moskow adalah varian Delta, dan pejabat tinggi kesehatan juga membicarakan varian Delta-plus.
Kota tuan rumah Euro 2020 St Petersburg mencatat 115 kematian dalam 24 jam terakhir pada Kamis, menjelang laga perempat final Euro 2020 antara Spanyol dan Swiss.
Otoritas kesehatan Finlandia mengimbau masyarakat agar menghindari bepergian ke Rusia setelah ditemukan 400 orang terinfeksi Covid-19 yang dikaitkan dengan suporter negara itu yang kembali dari St Petersburg pada 21 Juni lalu.
UEFA 'tidak bertanggung jawab'
Badan sepak bola Eropa, UEFA, dituding "tidak bertanggung jawab" oleh Menteri Dalam Negeri Jerman Horst Seehofer, yang mengatakan bahwa saling memeluk di antara suporter akan membantu menyebarkan virus.
Dia sangat mengkritisi terhadap keputusan mengizinkan 60.000 suporter masuk ke stadion di Budapest (Hungaria) dan Wembley di London untuk fase semi-final dan final.
"Saya tidak bisa menjelaskan mengapa UEFA tidak berpikiran sehat. Saya menduga itu karena komersialisme," katanya kepada wartawan.
UEFA berkukuh bahwa keputusan tentang jumlah penggemar yang diizinkan masuk ke dalam stadion "berada di bawah tanggung jawab otoritas lokal yang kompeten".
Otoritas kesehatan Skotlandia mengatakan pada hari Rabu bahwa 1.294 kasus Covid telah dikaitkan dengan orang-orang yang melakukan perjalanan ke London saat timnya melawan Inggris pada 18 Juni, termasuk 397 penggemar yang berada di Stadion Wembley.
Di seluruh Inggris, 27.989 kasus lainnya telah dicatat, jumlah tertinggi sejak Januari.
Namun, 62,7% orang dewasa di Inggris sudah mendapatkan dua dosis vaksin.
Sementara vaksinasi yang dipercepat di seluruh Uni Eropa dalam beberapa bulan terakhir, di mana setidaknya satu dari tiga orang telah mendapatkan dua dosis, hal itu tidak terjadi di Rusia.
Presiden Vladimir Putin pada Rabu mengimbau warga Rusia untuk divaksinasi, namun sejauh ini hanya 16% yang mendapat satu suntikan.