Gunung Taal Filipina Semburkan Gas Beracun, Lebih dari 2.000 Orang Dievakuasi
Gunung Taal di Filipina menyemburkan gas beracun pada Sabtu (3/7/2021), lebih dari 2.000 orang dievakuasi dari letusan gunung berapi tersebut.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
Pada 1911 lalu, letusan Gunung Taal menewaskan lebih dari 1.300 jiwa.
Baca juga: Tak Hanya Gunung Taal di Filipina, 5 Gunung Ini Disebut Paling Aktif di Dunia
Baca juga: Gunung Taal Berstatus Level 4, 84 WNI Dievakuasi ke KBRI Manila
Januari 2020 kemarin, Taal menembakkan kolom abu disertai uap setinggi 15 kilometer ke langit.
Lebih dari 100.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Letusan Taal tahun lalu juga memaksa pembatalan penerbangan karena hujan abu yang meluas di Manila.
Pihak berwenang telah memperingatkan bahwa letusan saat ini berpotensi lebih berbahaya daripada tahun lalu.
Sebuah video yang diposting di halaman Facebook badan seismologi menunjukkan air di kawah Taal mendidih sebelum dan sesudah letusannya.
Magma melakukan kontak dengan air kawah, yang kemudian berubah menjadi gas dan uap, yang dikenal sebagai letusan freatomagmatik.
“Phreatomagmatic lebih berbahaya karena sudah ada interaksi dengan magma,” kata Kepala Divisi Pemantauan dan Prediksi Erupsi, Maria Antonia Bornas selama konferensi pers.
Baca juga: VIRAL Ibu Jahit Masker Massal Lalu Bagikan Gratis ke Warga Korban Erupsi Gunung Taal Filipina
Baca juga: Tak Hanya Gunung Taal di Filipina, 5 Gunung Ini Disebut Paling Aktif di Dunia
Menunggu Erupsi
Badan seismologi Filipina memperingatkan kemungkinan "erupsi yang berhasil" dan merekomendasikan evakuasi pulau gunung berapi dan daerah "berisiko tinggi" di kota Agoncillo dan Laurel, yang terletak di danau yang mengelilingi gunung berapi Taal.
"Kami hanya meningkatkan kewaspadaan karena sesuatu sedang terjadi dan dapat menyebabkan aktivitas yang lebih tinggi," kata Renato Solidum, kepala badan tersebut, kepada kantor berita AFP.
Seorang juru bicara badan bencana nasional mengatakan agen lokalnya telah mengadakan pertemuan darurat dengan pejabat pemerintah dan layanan darurat.
Ia memperkirakan bahwa hampir 15.000 orang tinggal di daerah yang paling rentan.
Petugas bencana Agoncillo Junfrance De Villa mengatakan kepada AFP bahwa persiapan sedang dilakukan jika penduduk perlu dievakuasi dari komunitas tepi danau.