Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kejaksaan Agung Selidiki Presiden Brasil Mengetahui Korupsi Vaksin Covid-19 Namun Tidak Bertindak

Kejaksaan Agung Brasil menyelidiki kemungkinan Presiden Jair Bolsonara mengetahui korupsi pembelian vaksin Covid-19 namun ia tidak mengambil tindakan

Editor: hasanah samhudi
zoom-in Kejaksaan Agung Selidiki Presiden Brasil Mengetahui Korupsi Vaksin Covid-19 Namun Tidak Bertindak
AFP
Presiden Brasil Jair Bolsonara 

TRIBUNNEWS.COM, BRASILIA  - Kantor Kejaksaan Agung Brasil mengatakan pada Jumat (2/7) bahwa mereka menyelidiki bahwa Presiden Jair Bolsonara mengenai dugaan korupsi pembelian vaksin virus Corona, namun ia tidak mengambil tindakan.

"Dalam pemberitahuan Jumat pagi, Kantor Kejaksaan Agung memberi tahu Mahkamah Agung Federal tentang dimulainya penyelidikan atas peristiwa yang dilaporkan oleh tiga senator, yang secara resmi menuduh presiden melakukan penyimpangan.

Penyelidikan awal akan berfungsi untuk menentukan apakah akan mengajukan tuntutan terhadap presiden.

Pekan lalu, senat Brasil mendengar tuduhan bahwa kesepakatan untuk membeli vaksin Covaxin buatan India adalah kedok untuk menggelapkan jutaan dolar. Disebutkan, bahwa sekutu Bolsonaro mendalangi rencana tersebut, dan bahwa presiden tahu semua tentang itu.

Seorang pejabat kementerian kesehatan bersaksi bahwa atasannya telah memberikan tekanan "tidak biasa, berlebihan" padanya untuk menyetujui pembayaran untuk kesepakatan itu, yang dia curigai ditagih berlebihan.

Baca juga: Penanganan Covid-19 di Brasil Kacau, Mantan Presiden Sebut Kebijakan Jair Bolsonaro Bodoh

Baca juga: Presiden Brasil Jair Bolsonaro Minta Hentikan Jarak Sosial: Covid-19 akan Berlanjut Seumur Hidup

Pejabat itu dan saudaranya Luis Miranda, yang dekat dengan Bolsonaro, mengatakan mereka membawa masalah itu ke presiden, tetapi dia tidak mengambil tindakan.

Menyusul tuduhan ini, tiga senator Brasil pada hari Senin lalu secara resmi mengatakan ke Mahkamah Agung bahwa  Bolsonaro melakukan penyimpangan.

Berita Rekomendasi

Jaksa Agung Augusto Aras, yang tugasnya memutuskan apakah akan mengajukan tuntutan, adalah sekutu presiden, seperti juga wakilnya Humberto Jacques de Medeiros.

Medeiros telah meminta Mahkamah Agung untuk menolak permintaan para senator, tetapi ditolak oleh hakim Rosa Weber, yang mengatakan bahwa kantor jaksa agung tidak dapat menjadi penonton dari tindakan kekuasaan republik.

Ini membuat Madeiros terpaksa mengajukan permintaan izin ke Mahkamah Agung untuk mencari informasi tentang kasus tersebut dan pada akhirnya menyerahkan bukti yang dikumpulkan oleh badan-badan peradilan dan legislatif lainnya.

Baca juga: Jair Bolsonaro Tertangkap Kamera Ancam Pukul Wajah Reporter saat Ditanya Dugaan Korupsi Keluarganya

Baca juga: Sering Meremehkan Covid-19, Presiden Brasil Jair Bolsonaro Akhirnya Tumbang Juga

Usulkan Suap

Pada Rabu (30/6), Bolsonaro memecat seorang pejabat Kementerian Kesehatan setelah sebuah laporan bahwa pejabat tersebut meminta suap dalam kesepakatan vaksin.

Dalam lembaran resmi pemerintah hari Rabu, kepala staf Bolsonaro memberhentikan kepala logistik kementerian, Roberto Ferreira Dias.

Sehari sebelumnya, Selasa (29/6), Brasil menangguhkan kontrak untuk membeli 20 juta dosis seharga 1,6 miliar reais (hamper Rp 4,7 triliun), menyusul tuduhan adanya tekanan yang tidak semestinya dalam kementerian. Biotech International India dan pemerintah telah membantah melakukan kesalahan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas