Malaysia Tutup Pusat Vaksinasi setelah Lebih dari 200 Nakes Terpapar Covid-19
Malaysia terpaksa menutup pusat vaksinasi pada Selasa (13/7/2021) setelah lebih dari 200 staf medis dan relawan terpapar Covid-19.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Malaysia terpaksa menutup pusat vaksinasi pada Selasa (13/7/2021) setelah lebih dari 200 staf medis dan relawan terpapar Covid-19.
Dilansir ABC News, penutupan itu merupakan yang pertama dan bertepatan dengan rekor harian Covid-19 di Malaysia mencapai 5 digit, yaitu 11.079 kasus baru.
Menteri Sains Khairy Jamaluddin menekankan, tindakan cepat pemerintah telah menahan terjadinya cluster pusat vaksinasi di Pusat Konvensi Ideal, Selangor tengah.
Khairy, yang bertanggung jawab atas program imunisasi nasional telah memerintahkan pengujian kepada semua 453 pekerja di pusat tersebut setelah dua relawan dipastikan positif Covid-19.
Khairy mengatakan, 204 orang yang hasilnya positif memiliki viral load yang rendah, artinya jumlah virus di dalam tubuhnya sedikit.
Baca juga: Soroti Adanya Vaksinasi Berbayar, Abdul Rachman Thaha: Indonesia Harusnya Tiru Malaysia dan Filipina
Baca juga: Gerakan Bendera Putih di Malaysia di Tengah Lockdown Ketat, Apa Artinya?
Ini bisa jadi karena 88% atau 400 pekerja sudah divaksinasi, katanya.
Pusat vaksinasi itu langsung ditutup untuk dilakukan sterilisasi penuh.
Semua petugasnya juga harus jalani isolasi mandiri.
Khairy mengatakan pusat akan dibuka kembali pada Rabu dengan tim pekerja medis yang baru.
Ia juga mendesak orang-orang yang divaksinasi di pusat itu sejak Jumat (9/7/2021) untuk mengisolasi diri mereka sendiri selama 10 hari.
Mereka juga harus menjalani tes Covid-19 jika mengalami gejala.
Khairy tidak mengatakan berapa banyak orang yang mengunjungi pusat itu sejak Jumat.
Pusat vaksinasi itu memiliki kapasitas hingga 6.000 dosis vaksin sehari.
Baca juga: 11 Negara yang Campurkan 2 Vaksin Covid-19 Merek Berbeda, Indonesia Gunakan Moderna sebagai Booster
Baca juga: Soal Pencampuran Vaksin Covid-19 dari 2 Merek Berbeda, Ini Kata WHO
"Ini pertama kalinya kami harus menutup (pusat vaksinasi) karena kasus positif, tetapi kami bertindak cepat."
"Dengan menutupnya hari ini dan dengan mengambil tindakan korektif, kami berharap gangguan ini hanya terjadi satu hari dan ini tidak akan menghambat proses vaksinasi," kata Khairy, Selasa (13/7/2021).
Dia mengatakan akan aman untuk mengunjungi pusat itu mulai Rabu (14/7/2021) untuk melanjutkan vaksinasi.
Khairy mengatakan langkah-langkah kesehatan di semua pusat vaksinasi lainnya akan diperketat.
Tetapi ia tidak memerintahkan pekerja lain untuk dites Covid.
Selangor, negara bagian terkaya yang berbatasan dengan Kuala Lumpur adalah yang paling parah dilanda pandemi.
Selangor menyumbang hampir setengah dari kasus baru hari Selasa, sebagian karena peningkatan screening virus di tengah lockdown yang ketat.
Pemerintah telah berjuang untuk menahan pandemi, yang telah memburuk meskipun di-lockdown sejak 1 Juni.
Total kasus yang dikonfirmasi di Malaysia telah melonjak 50% sejak 1 Juni menjadi 855.949.
Sementara kematian meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi lebih dari 6.200.
Rumah sakit khususnya di Selangor telah kewalahan.
Beberapa pasien dilaporkan dirawat di lantai karena kekurangan tempat tidur.
Mayat-mayat juga menumpuk di kamar mayat.
Vaksinasi meningkat, dengan 11% dari populasi sekarang sepenuhnya telah divaksinasi.
Setidaknya seperempat dari 32 juta penduduk Malaysia telah menerima setidaknya satu dosis vaksin.
Tingkat vaksinasi harian melampaui 420.000 dosis pada hari Senin, kantor berita nasional Bernama mengutip Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakan.
Muhyiddin menyatakan keyakinannya bahwa langkah cepat vaksinasi akan membantu membendung wabah.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Berita lainnya dari Malaysia