POPULER Internasional: Kata WHO Soal Penggunaan 2 Vaksin Berbeda | Rusuh di Afrika Selatan
Berita populer Internasional, di antaranya komentar WHO mengenai tren pencampuran penggunaan vaksin Covid-19 dari 2 merek berbeda
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Indikator utama yang dipakai untuk langkah ini adalah jumlah kasus Covid-19 yang parah di rumah sakit, saat ini sekitar 45.
3. Jerman Sebut China dan Rusia Punya Tujuan Politik di Balik Distribusi Vaksin Covid-19
Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas menyebut China dan Rusia memiliki tujuan politik di balik distribusi vaksin Covid-19 produksinya di beberapa negara.
Pada Selasa lalu, Heiko Maas mengapresiasi langkah Rusia dan China dalam mempromosikan vaksin Covid-19 secara terbuka ke negara lain.
Kendati demikian, menurutnya, kedua negara ini mengejar tujuan lain.
"Kami mencatat, khususnya dengan China, bahwa pasokan vaksin juga digunakan untuk memperjelas tuntutan politik berbagai negara," kata Maas, dikutip dari SCMP.
Pernyataan ini dia utarakan di depan awak pers saat kunjungan ke fasilitas produksi vaksin Pfizer di Kalamazoo, Michigan, AS.
Baca juga: Putra Mahkota Arab Saudi Perintahkan Evakuasi Warganya yang Terinfeksi Covid-19 dari Indonesia
Baca juga: Putra Mahkota Arab Saudi Perintahkan Evakuasi Warganya yang Terinfeksi Covid-19 dari Indonesia
Dia menambahkan bahwa tujuan politik seperti itu harus dihindari.
"Untuk mencegah hal ini terjadi, kami tidak hanya harus mengkritiknya, tetapi kami harus memastikan bahwa negara-negara yang terkena dampak memiliki alternatif," katanya.
Maas menyebut alternatif yang dimaksud ialah vaksin yang diproduksi Jerman dan perluasan distribusi ke lebih banyak negara.
"Alternatif itu adalah vaksin yang kami miliki dan yang tentu saja ingin kami sediakan untuk sebanyak mungkin negara dan wilayah di dunia."
"(Dengan begitu) Rusia dan China tidak dapat terus melakukan diplomasi vaksin yang sulit dengan cara ini, yang hanya bertujuan untuk meningkatkan pengaruh mereka sendiri, alih-alih menyelamatkan nyawa orang sebagaimana tujuan awal," ujar Menlu Jerman ini.