Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

POPULER Internasional: Kata WHO Soal Penggunaan 2 Vaksin Berbeda | Rusuh di Afrika Selatan

Berita populer Internasional, di antaranya komentar WHO mengenai tren pencampuran penggunaan vaksin Covid-19 dari 2 merek berbeda

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
zoom-in POPULER Internasional: Kata WHO Soal Penggunaan 2 Vaksin Berbeda | Rusuh di Afrika Selatan
Kolase Tribunnews
Berita populer Internasional, di antaranya komentar WHO mengenai tren pencampuran penggunaan vaksin Covid-19 dari 2 merek berbeda 

4. Kerusuhan di Afrika Selatan setelah Pemenjaraan Mantan Presiden Zuma Masih Berlanjut, 72 Orang Tewas

Seorang tersangka penjarah memohon kepada seorang tentara Pasukan Pertahanan Nasional Afrika Selatan (SANDF) yang menangkap tersangka penjarah di mal Jabulani di Soweto di pinggiran Johannesburg pada 13 Juli 2021.
Seorang tersangka penjarah memohon kepada seorang tentara Pasukan Pertahanan Nasional Afrika Selatan (SANDF) yang menangkap tersangka penjarah di mal Jabulani di Soweto di pinggiran Johannesburg pada 13 Juli 2021. (Emmanuel Croset/AFP)

Kerusuhan di Afrika Selatan masih berlanjut hingga Selasa (13/7/2021), Al Jazeera melaporkan.

Kerusuhan itu terjadi setelah mantan Presiden Jacob Zuma menyerahkan diri kepada pihak berwenang pada Rabu (7/7/2021).

Zuma dihukum 15 bulan penjara karena menentang perintah pengadilan konstitusi untuk memberikan bukti pada penyelidikan yang menyelidiki korupsi tingkat tinggi selama sembilan tahun dia menjabat.

Keputusan untuk memenjarakannya merupakan hasil dari proses hukum yang dilihat sebagai ujian kemampuan Afrika Selatan untuk menegakkan supremasi hukum, termasuk terhadap politisi yang kuat.

Adapun pemenjaraan presiden yang mengakhiri jabatan pada 2018 itu, menimbulkan kemarahan dari orang-orang pro-Zuma.

Baca juga: Afrika Selatan Dilanda Kerusuhan Mematikan sebagai Buntut Pemenjaraan Jacob Zuma

Massa bentrok dengan polisi dan mengobrak-abrik atau membakar pusat perbelanjaan di beberapa wilayah.

Berita Rekomendasi

Aksi protes yang sudah terjadi selama hampir seminggu itu telah meluas menjadi penjarahan dan curahan kemarahan atas ketidaksetaraan yang bertahan 27 tahun setelah jatuhnya apartheid.

Kemiskinan yang diperburuk oleh pembatasan sosial dan ekonomi yang ketat, yang bertujuan menekan penularan virus corona (Covid-19), juga memicu aksi tersebut.

Para pejabat keamanan mengatakan pemerintah sedang bekerja untuk menghentikan penyebaran kekerasan dan penjarahan, yang sejauh ini telah menyebar dari rumah Zuma di Provinsi KwaZulu-Natal ke Provinsi Gauteng yang mengelilingi kota terbesar di negara itu, Johannesburg.

Presiden Cyril Ramaphosa mengumumkan pada Senin (12/7/2021) malam bahwa dia mengirim pasukan untuk membantu polisi yang kewalahan menghentikan kerusuhan dan memulihkan ketertiban.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas