Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pentagon Akui Pernah Latih Warga Kolombia Pembunuh Presiden Haiti

Dua orang Amerika juga ditangkap, satu di antaranya adalah mantan penjaga keamanan di kedutaan Kanada di Port-au-Prince Haiti.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Pentagon Akui Pernah Latih Warga Kolombia Pembunuh Presiden Haiti
Valerie Baeriswyl / AFP
Dalam file foto ini diambil pada 22 Oktober 2019 Presiden Jovenel Moise duduk di Istana Kepresidenan saat wawancara dengan AFP di Port-au-Prince, 22 Oktober 2019. Presiden Haiti Jovenel Moise dibunuh pada 7 Juli 2021, di rumahnya oleh seorang komando, Perdana Menteri sementara Claude Joseph mengumumkan. Joseph mengatakan dia sekarang bertanggung jawab atas negara. 

Sejak pembunuhan Moise, penjabat Perdana Menteri Claude Joseph telah diakui oleh AS dan PBB sebagai pemimpin de facto negara tersebut.

Moise berada di hari-hari akhir kekuasannya. Penggantinya telah ditunjuk Moise sehari sebelum Moise terbunuh.

Joseph mengumumkan keadaan darurat dan meminta dukungan AS dan PBB, termasuk pengerahan pasukan untuk mempertahankan infrastruktur utama dari geng-geng bersenjata.

Sementara AS telah setuju untuk mengirim beberapa bantuan penegak hukum senior dan memberikan bantuan tunai dana $ 5 juta.

AS telah bekerja erat dengan militer dan polisi Kolombia sejak awal abad ke-20, mulai dari menghancurkan pemogokan pekerja United Fruit pada 1920-an dan 1930-an.

AS juga mendukung perjuangan Kolombia melawan pemberontakan komunis selama Perang Dingin dan menindak perdagangan narkoba sejak 1970-an.

Kolombia Duri bagi Venezuela

Berita Rekomendasi

Baru-baru ini, Kolombia telah menjadi duri besar di sisi Venezuela, berfungsi sebagai basis untuk menyusup ke negara itu.

Komandan militer Kolombia Jenderal Luis Fernando Navarro mengatakan kepada wartawan pekan lalu perekrutan tentara Kolombia sebagai tentara bayaran masalah yang sudah ada sejak lama.

Navarro menegaskan, tidak ada undang-undang yang melarangnya. Ia menunjuk saat ini ada sejumlah besar tentara Kolombia dipekerjakan di Dubai, Uni Emirat Arab.

Kepala Angkatan Darat Kolombia, Jenderal Eduardo Zapateiro, mengatakan kepada Reuters tentara Kolombia sering direkrut sebagai tentara bayaran setelah dinas wajib mereka selesai.

Mereka disukai atas dasar pengalaman dan ketrampilan mereka. “Sayang sekali karena kami melatih mereka untuk hal-hal lain,” tambahnya.

Namun, pelatihan itu juga disalahkan atas kekerasan polisi yang mematikan yang digunakan terhadap pengunjuk rasa di jalan-jalan Kolombia awal tahun ini.

Sebanyak 42 orang telah tewas dan ratusan lainnya terluka. Sean McFate, seorang peneliti senior di lembaga think tank Dewan Atlantik, menjelaskan fenomena tentara bayaran itu.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas