Tersebar di Lebih dari 100 Negara, Ini yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Varian Delta
Virus corona varian Delta menjadi salah satu penyebab lonjakan kasus infeksi Covid-19 di tanah air.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Fajar Nasucha
Di AS, wilayah dengan tingkat vaksinasi rendah mengalami lonjakan kasus, terutama di negara bagian Midwest dan Selatan seperti Missouri dan Arkansas.
Anak-anak dan para pemuda yang belum divaksinasi juga termasuk kelompok rentan.
Di Inggris, anak-anak dan orang di bawah 50 tahun yang belum divaksinasi, 2,5 kali lebih berpotensi terinfeksi Delta, menurut penelitian terbaru yang diterbitkan oleh Imperial College London.
5. Bagaimana efektivitas vaksin terhada varian Delta?
Menurut analisis awal dari Public Health England, dua dosis vaksin Pfizer atau Moderna tampaknya 88% efektif melawan gejala sakit dan 96% efektif melawan rawat inap dengan varian Delta.
Lalu vaksin AstraZeneca 60% efektif melawan penyakit dan 93% efektif melawan rawat inap.
Johnson & Johnson juga melaporkan kemanjuran terhadap varian Delta, yang menurut para peneliti serupa dengan hasil AstraZeneca.
Saat ini, para pembuat vaksin tengah meneliti apakah vaksin dosis ketiga atau booster mampu meningkatkan perlindungan terhadap varian Delta atau varian Covid-19 yang akan muncul di kemudian hari.
Bahkan Pfizer mengumumkan akan meminta otorisasi FDA untuk dosis ketiga atau booster pada Agustus mendatang.
6. Apa yang perlu dilakukan jika belum divaksinasi?
Menurut Hackensack Meridian Health, ada 5 hal yang bisa dilakukan orang yang belum divaksinasi untuk melindungi diri dari paparan virus.
- Menggunakan masker yang benar, yakni menutupi hidung dan mulut terutama saat berada di keramaian di dalam ruangan.
- Menjaga jarak dari kerumunan atau orang lain.
- Sering mencuci tangan, baik dengan sabun atau hand sanitizer.
- Menghidari kerumunan di dalam ruangan tertutup dan sirkulasi udara yang buruk.
- Selalu memperhatikan tingkat infeksi lokal di sekitar Anda dan menghindari kontak yang tidak perlu dengan orang lain.
Berita terkait Virus Corona
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani) (Kompas TV/Tito Dirhantoro)